KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT




KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

oooo.jpeg

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2
FAUZIL AMIDE PUTRA
NOVI ANDIKA YANI
SINDI DWIYANA PUTRI

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012


KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

I. PERSPEKTIF DALAM KELOMPOK SOSIAL
1.   Evolusiosis / Prosesual
Adalah melihat gejala sosial atau kelompok dari sudut perkembangannya melalui :
a.    Kapan kelompok terbentuk.
b.    Apa sassaran terbentuk kelompok tersebut.
c.    Sifat keanggotannya
d.    Cara pembentukkan kelompok tersebut.
2.    Interaksionis
Adalah melihat interaksi antar individu sebagai anggotanya, sehingga dapat diketahui situasi individu, dalam pelaksanaan interaksinya :
a.    Interaksi dalam keluarga
b.    Interaksi dalam Kerja
c.    Interaksi dalam Masyarakat
Ketiga interaksi tersebut menghasilkan pengaruh kelompok terhadap individu, sehingga apa reaksi individu terhadap pengaruh tersebut dalam proses pembentukkan kepribadian.
3.   Proses Sosialisasi
3.1 Fungsionalis adalah kelompok dilihat sebagai suatu jaringan individu yang bekerja sama secara terorganisasir menurut norma-norma sehingga anggota dapat terkendali yang meliputi cara-cara kelompok sosial dalam mengatur tindakan-tindakan anggotanya, contoh: hukuman, penghargaan, penyimpangan.
3.2 Konflik/ Pertentangan adalah kelompok dilihat sebagai suatu hal yang memiliki pertentangan-pertentangan dan sebagai pengeraknya adalah asana individu-individu dominan, contoh: Penguasa – yang dikuasai, Majikan -- Buruh.
3.3 Perbandingan adalah setiap kelompok memiliki karakteristik, sehingga antar kelompok dapat di perbandingan, guna dicari persamaan dan perbedaanya, contoh: Politik – Partai-partai politik, Profesi – Pegawai negeri – Pegawai Swasta.  

Persyaratan kelompok sosial yaitu:
1.    Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
2.    Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3.    Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, agar memperat hubungan antara meraka bertambah erat. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
a.    Senasib,
b.    kepentingan yang sama,
c.    tujuan yang sama,
d.    musuh bersama,
e.    ideologi yang sama.
4.    Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku
5.    Bersistem dan berproses.

II. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
1. Derajat Interaksi yaitu pembagian atas dasar kelompok-kelompok dimana anggota-anggota saling mengenal (faca-to-face grouppings), contoh: Keluarga, RT, Desa, Kota, Korporasi, Negara. Derajat Interaksi dibagi menjaadi: a. Longgar,   b.  Interaktif.
2. Kesatuan Wilayah yaitu suatu komiti (masyarakat setempat) yang merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasaar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan yang khusus/tertentu. Asosiasi sebagai suatu perbandingan, justru dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu walaupun tidak dijabarkan secara khusus. Contoh: Kampung, Desa, Kota
3. Kepentingan tanpa organisasi tetap yaitu kelompok-kelompok yang hampir tek terorganisasi. Contoh: Kerumunan, Kelompok etnis, Kelompok Ras, Kasta, Bangsawan, Rakyat.
4.    Kepentingan dengan organisasi tetap, yaitu yang terorganisasi dengan baik. Contoh: Negara, Keluarga, Perkumpulan
5.   Dipandang dari sudut individu
bd21298_  In Group yaitu kelompok sosial dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya sikap dari in-group pada umumnya didasarkan pada faktorsimpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggotakelompok, sikap tersebut terwujud dalam perbedaan kelompok-kelompok sosial yang dibuat oleh individu.
bd21298_  Out Groupyaitu kebanggaan terhadap kelompoknya sendiri, sikapnya selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonis/antipatis.
Kedua kelompok diatas memiliki sautu sikap yang menilai unsur-unsur kabudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri yang disebut Etnosentrisme. Stereotif yaitu gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. Contoh etnis yang dianut lebih baik dari etnis lainnya.
6.    Menurut Charles Horton Cooleydaam social Organization – 1909 terbagi menjadi:
6.1 Kelompok primer yaitu kelompok yang ditandai oleh pegaulan dan kerjasama yang erat dan mempribadi. Ciri-Ciri kelompok ini terdiri dari:
a.    Jumlah anggotanya sedikit
b.    Saling mengenal secara pribadi
c.    Interaksi sosial bersifat langgeng
d.    Terintegrasi, berdasarkan pada kesamaan yaitu tujuan individu merupakan tujuan kelompok
e.    Bersifat inklusif
      6.2 Kelompok Sekunder yaitu kelompok yang terdiri banyak orang dan bekerjasama tetapi hubungannya bersifat longgar. Ciri-Ciri kelompok ini  yaitu :
a.    Jumlah anggotanya besar
b.    Interaksi sosialnya tidak mempribadi dan tidak langgeng
c.    Hubungan berdasarkan asas guna atau kontraktual
d.    Bersifat ekslusif
e.    Kerjasama, berdasarkan pada tujuan kelompok.
7.   Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)
Menurut Ferdinand Toennies, 1887
1.    Paguyuban (Gemeinschaft) yaitu bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan personal atau bathin dan bersifat alamiah serta langgeng. Dasar hubungannya antara rasa cinta dan rasa kesatuan yang memang telah dikodratkan (Wisenwile).
bd21298_ Ciri utama Gemeinschaft yaitu :
a.  intim yaitu hubungan menyeluruh dan mesra
b.    Pribadi yaitu hubungan berdasarkan pada ikatan bathin
c.    Eksklusif yaitu hubungan terbatas hanya pada orang-atang tertentu.
bd21298_ Bentuk-bentuk Gemeinschaft yaitu :
a.    Gemeinschaft by blood (Paguyuban karena darah)
b.    Gemeinschaft by place (Paguyuban karena tempat)
c.    Gemeinschaft by Mind (Paguyuban karena jiwa-pikiran)
2.   Patembayan (Gesellschaft) yaitu bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan azas guna dan sementara, serta sifatnya hanya ada dalam ppikiran (imaginary). Dasar hubungannya pada tujuan-tujauna tertentu (tergantung azas guna) dimana tujuan-tujuan tersebut berfungsi aegala sebgai alat belaka.
bd21298_ Bentuk – bentuk Gesellschaft yaitu Terdapat dalam hubungan perjanjian yang didasarkan ikatan timbal balik, misalnya ikatan antara pegadang. dll