LAPISAN MASYARAKAT





TUGAS 6
 LAPISAN MASYARAKAT
oooo.jpeg

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2
FAUZIL AMIDE PUTRA
NOVI ANDIKA YANI
SINDI DWIYANA PUTRI


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012


STRATIFIKASI SOSIAL
  1. Pengertian Stratifikasi Sosial
                Stratifikasi merupakan suatu fenomena sosial yang telah menjadi ciri dari setiap masyarakat di manapun dan dari dulu sampai sekarang. Plato (Russell, 2004:147) seorang filsuf  klasik Yunani misalnya membagi warga negara menjadi tiga kelas yakni rakyat biasa, kaum serdadu dan golongan para pemimpin. Golongan para pemimpin memiliki kekuasaan politik. Jumlahnya lebih sediri dari dua golongan di bawahnya. Golongan para pemimpin ini pada mulanya dipilih oleh legislator, tetapi kemudian diganti berdasarkan keturunan. Seorang filsuf yang lain – masih dari Yunani - Aristoteles (Russell, 2004; 236)  menagatakan bahwa setiap orang harus dicintai sesuai dengan kelebihannya, yang lebih rendah harus mencintai yang lebih tinggi dari pada yang tinggi mencintai yang lebih rendah; para isteri, anak-anak, rakyat, harus memberikan cinta kepada suami, orang tua, monarkhi secara lebih dari pada suami, orang tua, monarkhi berikan kepada mereka.
Pitirim A. Sorokin ( Soekanto, 2006; 197) mengatakan bahwa sistem lapisan sosial merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sangat banyak dianggap masyarakat memiliki kedudukan dalam lapisan atas. Mereka hanya memiliki sedikit sekali atau tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat mempunyai kedudukan yang rendah.
Menurut Pitirim A. Sorokin (Soekanto, 2006:198) stratifikasi berasal dari kata stratum yang berari lapisan. Lebih lanjut Sorokin menjelaskan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Dasar dari pembedaan ini adalah tidak adanya keseimbangan dalam distribusi hak dan kewajiban.
P.J. Bouman : manusia yang meras memiliki hak istimewa tertentu   Lalu menuntut hak tersebut. Seperti pejabat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : Pelapisan sosial terjadi  selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai. Seperti kekayaan, ilmu pengetahuan, kekuasaan dsb.
2.TERJADINYA PELAPISAN MASYARAKAT
1. Terjadi dengan sendirinya :
ü  Secara alami, tidak disadari
ü  Berdasar kepada tingkatan usia, jenis kelamin, kepandaian, kedudukan, harta.
2. Sengaja dibentuk untuk mencapai   tujuan  bersama:
v  Pembagian kekuasaan dan wewenang  dalam  organisasi.
v  Pemerintahan, perusahaan, partai politik,   perkumpulan    dan sebagainya.

3.Sifat Stratifikasi Sosial
                Sifat dalam stratifikasi sosial dapat bersifat tertutup dan terbuka (Soekanto, 2006:202). Lapisan tertutup membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain baik yang perpindahan horisontal maupun vertikal. Sebaliknya dalam lapisan yang terbuka setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha sesuai dengan kecakapannya sendiri untuk naik ke lapisan atas.
                Lapisan tertutup lebih didasarkan pada faktor-faktor yang bersifat ascribed,  suatu lapisan yang terjadi bukan karena usaha atau kegagalan seseorang melainkan karena berdasarkan kelahiran. Menjadi putra mahkota di Jepang, pangeran di Inggris atau di kerajaan Yogyakarta bukan karena pendidikan, melainkan karena kelahiran berdasarkan tradisi masyarakat itu sendiri. Ini berarti bahwa tidak setiap warga negara Inggris dapat menjadi pangeran Inggris, dan tidak setiap warga Jepang akan dapat menjadi putra mahkota Jepang. Lapisan sosial yang tertutup ini banyak dijumpai dalam sistem kasta.
Lapisan terbuka lebih didasarkan oleh faktor-faktor prestasi atau usaha seseorang. Lapisan terbuka dianuti oleh hampir semua masyarakat modern dewasa ini.
4.Kelas-Kelas Dalam Masyarakat
                Kelas sosial (Soekanto, 2006:207) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu lapisan, dan kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum. Kelas sosial ini bisa didasari oleh ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan,  kehormatan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. 
                Ada pula yang menggunakan istilah kelas hanya untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur ekonomis. Sementara itu, lapisan yang berdasarkan atas kehormatan dinamakan kelompok kedudukan (status group).
Menurut Joseph Schumpeter, kelas-kelas dalam masyarakat terbentuk karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata.
                Berdasarkan hal tersebut di atas, kelas memberikan fasilitas-fasilitas hidup yang tertentu bagi anggotanya. Misalnya, keselematan atas hidup dan harta benda, kebebasan, standar hidup yang tinggi sesuai dengan kedudukan yang dalam arti tertentu tidak dipunyai oleh warga kelas yang lainnya.
                Selain itu, kelas juga memengaruhi gaya dan tingkah laku hidup masing-masing warganya karena kelas-kelas yang ada dalam masyarakat mempunyai perbedaan dalam kesempatan-kesempatan menjalani jenis pendidikan atau rekreasi tertentu.
5.DASAR PARAMETER PELAPISAN SOSIAL
  1. Ukuran Kekayaan :
    • Materi/kebendaan dijadikan ukuran penempatan stratifikasi.
    • Contoh : Rumah, kendaraan, alat komunikasi, travelling dsb.)
Ukuran Kekuasaan dan Kewenangan :
    • Kedudukan, status, jabatan berhubungan dengan wewenang atau kekuasaan.
    • Contoh :Kepala kantor dengan stap.
. Ukuran Kehormatan.:
    • Orang yang disegani dan dihormati dalam kelompok masyarakat, misalnya pada masyarakat tradisional.
    • Contoh : Pemimpin agama, pemimpin adat, kepala suku.
. Ukuran Ilmu Pengetahuan :
    • Mereka yang menguasai ilmu pengetahuan akan menempati posisi yang paling tinggi di masyarakat.
    • Contoh : Gelar-gelar akademik keserjanaan (S-1, S-2, S-3, Prof.).
6.Prinsip-Prinsip Umum Stratifikasi Sosial
        Stratifikasi sosial merupakan karakteri dari setiap komunitas masyarakat.
        Stratifikasi sosial bersifat universal dan berubah-ubah
        Stratifikasi sosial akan selalu ada pada setia generasi
        Stratifikasi sosial didukung oleh pola-pola kepercayaan.
Semakin tinggi social status :
v   Semakin banyak hak dan fasilitas
v   Semakin mudah akses.
SOCIAL STATUS (KEDUDUKAN SOSIAL)
Ø     Posisi seseorang dibandingkan dengan   orang lain
  1. Ascribed status:
Ø   Berdasarkan keturunan/kelahiran.
Ø   Biasanya terdapat pada closed social stratification
Ø   Putra mahkota, kasta, bangsawan.

Assigned Status:
  1 memberikan.
 2 mengangkat, menempatkan.
3 menetapkan, menentukan.
4 menyerahkan.
 5 menugaskan.
6 menyebutkan dengan pasti.
SOCIAL ROLE
Ø     Pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang punya status sosial tertentu
Ø  Peranan seseorang dapat berubah sesuai dengan posisinya.
Conflict of status and role:
Ø   Seorang yang memiliki beberapa status dihadapkan pada situasi tertentu.
Ø   Guru, Polisi, Jaksa   anak sendiri