MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI oooo.jpeg




MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI
oooo.jpeg
DISUSUN
OLEH :
FAUZIL AMIDE PUTRA
NOVI ANDIKA YANI
SINDI DWIYANA PUTRI




PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012







MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

A.      PENGANTAR

Masalah-masalah social menyangkut nilai-nilai sosial yang mencakup pula segi moral. Karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, harus digunakan penilaian sebagai pengukurannya. Apabila suatu masyarakat menganggap sakit jiwa, bunuh diri, perceraian, penyalahgunaan obat bius sebagai masalah social, masyarakat tersebut tidak semata-mata menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang. Akan tetapi, sekaligus juga mencerminkan ukuran-ukuran umum mengenai segi moral.

B.      MASALAH SOSIAL, BATASAN DAN PENGERTIAN

Masalah social mnyangkut nilai-nilai social dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bern-ukuran masyarsifat merusak. Oleh sebab itu, tak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sosiologi menyangkut teori yang hanya dalam batas tertentu menyangkut nilai-nilai social dan moral, yang terpokok adalah aspek ilmiah.

C.      KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL DAN SEBAB-SEBABNYA

Klasifikasi masalah social berdasarkan sumber-sumbernya, yaitu:
1.      Ekonomis
Menyangkut masalah kemiskinan, penganguran dan sebagainya.
2.      Biologis
Misalnya penyakit.
3.      Biopsikologis
Timbul persoalan seperti penyakit saraf, bunuh diri, disorganisasi jiwa dan seterusnya.
4.      Kebudayaan
Persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan.
Klasifikasi yang berbeda mangadakan penggolongan atas dasar kepincangan-kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan social, dan kebijaksanaan social. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya daripada klasifikasi yang terdahulu.
D.     UKURAN-UKURAN SOSIOLOGIS TERHADAPA MASALAH SOSIAL

1.      Kriteria Utama.
Adanya kepincangan-kepincagan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
Anggapan masyarakat mengenai telah terjadinya kepincangan-kepincangan, dari masa kemasa juga mengalami perbedaan-perbedaan.
Secara sosiologis, agak sulit untuk menentukan secara mutlak sampai sejauh mana kepincangan-kepincangan dalam masyarakat dapat di klasifikasiakansebagai suatu masalah social.

2.      Sumber-Sumber Masalah Sosial
Masalah social persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau sumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses social. berdasarkan jalan pikiran, kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia bukan lah merupakan maslah social.
Misalnya, kemiskinan mungkin terjadi karena kegalan panen , suatu lantaran yang bersumber pada alam yang tidak menguntungkan manusia.

3.      Pihak-pihak Yang menetapkan Apakah suatu  kepincangan Merupakan Masalah Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini para sosiolog harus mempunyai hipotesis sendiri untuk kemudian diujikan pada kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menetukan apakah suatu gejala merupakan suatu maslah social atau tidak. 

4.      Manifest Social Problems Dan Latent Social Problems
Manifest Social Problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Yang dikarenakan tidak sesuianya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.

Latent Social Problems  menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, tetapi tidak diakui demikian halnya. Sehubungan dengan masalah sosial tersebut diatas, sosiologi tidaklah bertujuan untuk membentuk manusia bijaksana dan selalu baik dalam tindakanya, tetapi untuk membuka mata agar meraka memperhitungkan akibat segala tindakanya.

5.      Perhatian Masyarakat dan masalah Sosial
`Suatu kejadian yang merupakan maslah sosial belum tentu belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat belum tentu merupakan masalah sosial.

E.      BEBERAPA MASALAH SOSIAL PENTING

Beberapa masalah social yang penting adalah :
1.      Kemiskinan,
sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan ukuran kehidupan kelompoknya, dan juga tidak mampu memanfatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
2.      Kejahatan
kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses social yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku social lainnya
3.      Disorganisasi keluarga
Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajibannya.
4.      Masalah generasi muda dalam masyarakat modern.
Pada umumnya ditandai oleh dua cri-ciri yang berlawanan yaitu:keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme,dilekueunsi,dan sebagainya) dan sikap yang apatis (penyesuaim yang membababi buta terhadap ukuran moral generasi tua).Sikap melawan mungkin disertai dengan suatu rasa takut bahwa masyarakat akan hancur kaerna perbutan-perbutan menyimpang,sikap apatis biasanya diserrtai dengan rasa kecewa terhadap masyrakat.
5.      Peperangan
Peperangan marupakan masalah sosial yang paling sulit dipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia Kaerena menyangkut beberapa masyarakat sekaligus sehingga memerlukan kerjasam internasonal yanf hingga kini belum berkembang denagn baik.Peperangan merupakan bentuk pertentangan yang setiap kali diakhri dengan suatu akomodasi.
6.      Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
a)      Pelacuran
Suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbutan-perbutan seksual dengan mendapat upah.

b)      Dilenkuensi Anak-anak
Yang terkenal di Indonesia adalh cross boys dan cross girls sebutan bagi anak-anak muda dan yang mempunyai tingkah laku yang kurang baik atau tidak disukai oleh masyrakat umum.

c)      Alkoholisme atau Pemabuk
Masalah alkohonisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh atau dilarang dipergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya, dimana, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana.

d)      Homoseksulitas
Adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis sebagai mitra seksua.Homoseksualitas digolongkan 3 kategori yaitu:
Ø      Golongan yang secara sktif mencari mitra kencan ditempat tertentu
Ø      Golongan pasif artinya menunggu
Ø      Golongan situasional yang mungkin bersifat pasif atau melakukan tindakan-tindakan tertentu

7.      Masalah kependudukan
Penduduk suatu negara pada hakikatnya marupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan. Salahsatu tanggung jawab negara adalah menyejahterakankehidupan penduduk, tetapi ternyata kesejahteraan penduduk mengalami gangguan oleh per-ubahan-perubahan demografisyang sering tidak dirasakan.
8.      Masalah lingkungan
Lingkungan hidup biasanya dibedakan dalam kategorisebagai berikut :
·         Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang ada disekeliling  manusia.
·         Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu di sekelilingmanusia yang berupa organisme yang hidup (di sampingmanusia).
·         Lingkungan sosial yaitu terdiri atas individu atau kelompok yang berada di sekitar manusia.
·         Lingkungan budaya yaitu segala sesuatu di sekelilingmanusia yang berupa hasil-hasil kebudayaan manusia.

Agar dapat mempertahankan hidup, maka manusiamelakukan penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi yangantara lain berikut ini.
§  Adaptasi genetik yaitu setiap lingkungan hidup biasanyamerangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuhyang spesifik.
§  Adaptasi somatis yaitu merupakan penyesuaian secarastruktural atau fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun-temurun)

Dalam hubungannya dengan makhluk hidup lainnyadalam lingkungan hidup, dapat dibedakan berikut
·         Hubungan simbiosis yaitu hubungan timbal balik antaraorganisme-organisme hidup yang berbeda speciesnya.
·         Hubungan sosial timbal balik antara orga-nisme-organisme hidup yang sama spe-siesnya. Bentuk-bentuknya adalah kom- petisi dan kooperatif

9.      Birokrasi

F.       PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

Pemecahan masalah social dilakukan dengan metode preventif dan represif. Metode preventif lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah social. Metode reperesif lebih banyak digunakan. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah social, baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya.

G.     PERNCANAAN SOSIAL (SOCIAL  PLANNING )

Menurut ogbum dan nimkoff, prasyarat perencanaan social yang efektif adalah :
1.      Adnya unsure modern dalam masyrakat yang mencakup suatu system ekonomi dimana telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia dibidang teknik dan ilmu pengetahuan, dan suatu system administrasi yng baik
2.      Adanya system pengumpulan keterangan  dan analisis yang baik
3.      Terdapatnya sikap public yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan tersebut
4.      Adanya pimpinan ekonomis dan politik progresif

H.     TOKOH-TOKOH YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN ILMU SOSIOLOGI

1.      AUGUSTE COMTE (1798-1857)
Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dynamic. Sebagai social statistic, sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Menurut Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga menekankan pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlainan.

2.      HERBERT SPENCER (1820-1903)
Spencer menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Dia mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik,agama,pengendalian social dan industry. Dia juga menekankan bahwa sosiologi harus menyoroti hubungan timbale balik antara unsure-unsur masyarakat seprti pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga polotik dan lembaga keagamaan.

3.      EMILE DURKHEIM (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses social. Dalam majalah sosiologi, ia mengklasifikasikan pembagian sosiologi atas tujuh seksi, yaitu:
  1. Sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.
  2. Sosiologi agama
  3. Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi social, perkawinan dan keluarga.
  4. Sosiologi tentang kejahatan
  5. Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja
  6. Demografi yang mencakup masyarakat pedesaan dan perkotaan
  7. Sosiologi estetika

4.      MAX WEBER (1864-1920)
Max Webber, seorang Jerman, berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi social. Max juga terkenal dengan teori ideal typus, yaitu merupakan suatu konstruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat.

5.      CHARLES HORTON COOLEY (1864-1929)
mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbale balik dan hubungan yang tidak terpisah antara individu dengan masyarakat. Coooley dalam mengemukakan teorinya terpengaruh aliran romantic yang mengidamkan kehidupan bersama, rukun, damai, sebagaimana dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja.

6.      PIERRE GUILLAURNE FREDERIC LE PLAY (1806-1882)
Mengenalkan suatu metode tertentu di dalam meneliti dan menganalisis gejala-gejala social, yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta social dan analisis induktif. Kemudian ia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian social. Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga, serta lembaga-lembaga lainnya.

7.      FERDINAND TONNIES
Ferdinand Tonnies terkenal dengan teorinya mengenai Gemeinschaft dan Gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok social. Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat ilmiah serta bersifat kekal. Gasellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya dalam jangka waktu yang pendek.

8.      LEOPOLD VON WIESE (1876-1949)
Menganggap sosiologi sebagai ilmu pengegtahuan empiris yang berdiri sendiri. Objek sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antarmanusia yang merupakan kenyataan social. Jadi, menurutnya, objek khusus ilmu sosiologi adalah interaksi social atau proses social. Penelitian selanjutnya dilakukan terhadap struktur social yang merupakan saluran dari hubungan antar manusia.

9.      ALFRED CIERKANDT (1867-1953)
Pada permulaannya Alfred menganggap sosiologi harus mempelajari sejarah kebudayaan. Kemudian, ia menyatakan bahwa sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasi interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi social, sehingga sosiologi bertugas untuk mengkontruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan.

10.  LESTER FRANK WARD (1841-1913)
Ward merupakan salah satu pelopor sosiologi di Amerika. Tujuan utamanya adalah membentuk suatu system sosiologi yang akan menyempurnakan kesejahteraan umum manusia. Menurutnya sosiologi bertujuan menetili kemejuan-kemajuan manusia. Ia membedakan antara pure sociology (sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan gejala-gejala social dan applied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari perubahan-perubahan dinamis dalam masyaraka karena usaha-usaha manusia.

11.  VILFREDO PARETO (1848-1923)
Teori Pareto didasarkan pada observasi terhadap tindakan-tindakan, eksperimen terhadap fakta-fakta dan rumus-rumus matematis. Menurut dia, masyarakat merupakan system kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada cirri-ciri tingkah laku dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-tindakan manusia tergantung dari keinginan-keinginan serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya.

12.  GEORG SIMMEL (1858-1918)
Menurut Georg Simmel, sosiologi merupakan ilmu pengtahuan khusus, yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak diantara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Masyarakat merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang terus. Masyarakat ada dimana individu mengadakan interaksi dengan indiviu-individu lainnya.

13.  WILLIAM GRAHAM SUMNER (1840-1910)
Sistem sosiologi Summer didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok social. Kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok, maupun warga-warga dari kelompok lainnya.

14.  ROBERT EZRA PARK (1864-1944)
Pokok ajaran Robert Ezra Park adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antarmanusia.

15.  KARL MANNHEIM (1893-1947)
Mannheim telah banyak menyumbangkan pikirannya bagi perkembangan sosiologi. Antara lain di peloporinya satu cabang sosiologi, yang dinamakan sosiologi pengetahuan, yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Kemudian teorinya yang sangat terkenal adalah mengenai krisis.


I.        MANFAAT PENELITIAN SOSIOLOGI

Berbagai jenis penelitian sosiologis seperti:
a.      Penelitian murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis
b.      Penelitian yang berpusat pada masalah, bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam perkembangan teori.
c.       Penelitian terapan, bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapai masyarakat atau pemerintah.