PENUTUP



PENUTUP
DISUSUN
OLEH :
FAUZIL AMIDE PUTRA
NOVI ANDIKA YANI
SINDI DWIYANA PUTRI




PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012




PENUTUP
A.      Keterkaitan public speaking dengan sosiologi komonikasi
1.       Pengantar
Public speaking atau berbicara kepada umum merupakan suatu kegiatan yang berintikan pada interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan dimana terjadi proses saling pengaruh mempengaruhi antara para individu, antara individu dengan kelompok, maupun antar kelompok. Proses interaksi demikian merupakan salah satu lingkup sosiologi sebagai ilmu dan juga sosiologi komonikasi sebbagai salah satu pengkhususan.
2.       Khalayak yang di hadapi
Seorang public speaking akan menghhadapi khalayak tertentu yang terdiri lebih dari satu orang dengan jjummlah maksimal yang kadang-kadang tidak dapat ditenntukan batasa nya. Kadang-kadang khalayak tersebut mempunyai derajat heterogenitas (keanekaragaman) yang relatif tinggi sehinga kemungkinan menghadapi khalayak yang benar-benar homogen secara sempurna hampir tidak terjadi.
        Karena khalayak terdiri dari orang banyak, maka sulit di ciptakan hubungan batiniah antara pembicara dengan khalayak. Dengan demikian hubungan antar pembicara dengan khalayak biasanya bersifat impersonal. Khalayak hanya mengenal pembicara sebagaiorang dalam fungsi tertentu.    
        Menghadapi khalayak yang beranekaragam latar belakangnya, seorang pembicara harus mampu membuat tolak ukur yang seragam terlebih dahulu.
3.       Usaha agar khalayak menjadi pendengar yang aktif
Seorang pembicara harus mengusahakan agar khalayak menjadi pendengar yang baik. Sudah tentu tidak mungkin mengusahakan agar semua menjadi pendengar yang baik, yang penting adalah bahwa sebagian besar menjadi pendengar yang baik, sehinga dapat menetralisasikan ganguan yang berasal dari orang-orang yang hadir karena iseng belaka. Kemampuan untuk mendengar pembicaraan orang dengan baik merupakan salah satu landasan bagi adanya pemahaman. Pertama-tama seorang pembicara harus dapat memberikan pengantar yang menarik perhatian khalayak. Kedua menciptakan kewibawaan. Dan yang ketiga adalah menciptakan landasan pengetahuan yang sama
4.       Usaha untuk mempengaruhi khalayak
Pembicara tentunya harus berusaha untuk mempengaruhi khalayak agar tujuan-tujuan tertentu dapat tercapai. Tahap-tahap dan cara-cara yang harus dilaksanakan dan dilalui sangat tergantung pada tujuan dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5.       Kemampuan-kemampuan yang di perlukan
a.       Menyajikan dengan bahasa yang sederhana tetapi benar, sehinga mudah di mengerti khalayak
b.      Menyajikan bahan secara sistematis
c.       Menguasai bahan yang di sajikan secara baik
d.      Memberikan contoh-contoh sederhana tetapi penting yang berasal dari kehidupan sehari hari
e.      Menyesuaikan diri dengan khalayak secara serta merta dan cepat
f.        Tidak menimbulkan ketegangan, walaupun harus menyajikan hal-hal yang kadang-kadang bersifat kontroversial
g.       Membentuk opini yang positif
h.      Berdiskusi dengan lancar
i.         Membimbing khalayak kearah kemampuan untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi secara mandiri
j.        Mengakui keterbatasan kemampuan
6.       Penutup
Keterkaitan antara public speaking dengan sosiologi komonikasi tampak nya terletak pada kenyataan bahwa public speaking pada hakikat nya meruppakan penerapan konsep-konsep sosiologi komonikasi tertentu.

B.      Dampak pada sosial budaya
a.       Pengantar
Secara etimologis dampak berarti pelangaran, tubrukan atau benturan. Oleh karena itu, dampak pada sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai pelangaran terhadap sistem sosial budaya, tubrukan terhadap nya ataupun benturan. Hal itu berarti bahwa dalam keadaan-keadan tertentu terjadi masalah-masalah yang mengangu berfungsi nya sistem sosial budaya tersebut
        Pendekatan sosiologis berarti, pengunaan konsep-konsep dasar sosiologis untuk menelaah suatu gejala tertentu. Konsep-konsep dasar ersebut menyangkut seluruh proses pergaulan hidupdalam wadah-wadah tertentu, miinsal nya dalam sistem kemasyarakatan.
b.      Sistem kemasyarakan dan sistem sosial budaya
Sistem kemasyarakatan mencakup berbagai bidang kehidupan yang merupakan sub sistem, biasanya sub sistem tersebut sebagai berikut:
*      Subsistem politik
*      Subsistem ekonomi
*      Subsistem sosial
*      Subsistem budaya
*       Subsistem pertahanan keamanan
*      Subsistem hukum

Masing –masing subsistem saling berkaitan secara fungsional karena menjadi wadah dan proses yang memenuhi kebutuhan dasar manusia
c.       Indikator perubahan
1.       Tema pokok analisis sosialogis terhadap perubahan sosial
2.       Masalah-masalah pokok studi terhadap perubahan
3.       Faktor penyebab dan indkator
d.      Dampak pembangunan
Pendugaan terhadap terjadi nya dampak pada dasar nya dapat di lihat dari peristiwa-perisriwa yang terjadi, yang merupakan suatu daftar yang mungkin terjadi secara simultan.
e.      Penangulangan dampak
Penangulangan terhadap dampak pembangunan sangat pentingg karena para pelopor pembangunan maupun masyarakat yang sedang membangun menginginkan akiibat-akibat yang positif dari pembangunan tersebut. Pembangunan untuk masyarakat mungkin merupakan suatu pembaharuan yang memerlukan diifusi yakni penyebaran unsur- unsur bangunan tersebut.

C.      Tinjauan sosiologis mengenai lingkungan anak dan remaja yang menuunjang tumbuh nya motivasi dan keberhasilan studi anak
1.       Pengantar
Di dalam proses interaksi yang meliibatkan anak dan remaja terjadi proses sosialisasi. Sosialisasi tersebut merupakan suatu kegiatan yang bertujauun agar pihak yang didik dan di ajak mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-niilai yang berlaku oleh masyarakat tujuan pokok adanya sosialisasi tersebut bukanlah semata-mata agar kaidah-kaidah dannilai-nilai diketahui serta di menngerti. Tujuan akhir adalah agar manusia bersiakap tindak sesuai dengan kaidah-kaidah dannilai-nilai yang  berlaku seta agar yang bersangkutan menghargainya.
2.       Orang tua, saudara-saudara dan kerabat dekat
Didalam keadaan normal lingkungan yang pertama berhubungan dengan anak adalah orang tua, saudara-saudara nya serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan ini lah si anak mengenal dunia sekitar dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari, melalui lingkungan ini anak mengalami proses sosialisasi awal.
Suasana keluarga yang positif bagi motivasi dan keberhasilan adalah keadaan yang menyebab kan anak atau remaja merasa diri nya aman atau damai bila berda di tengah lingkungan keluarga
3.       Kelompok sepermainan
Kelompok sepermainan dan peranan nya belum begitu tampak pengaruhnya pada masa kanak-kanak .  sahabat yang baik dan benar akan menunjan motivasidan keberhasilan studi karena biasa nya terjadi proses saling mengisi, yang mungkin berbentukpersainagan yang sehat
Selanjut nya mungkin kelompok tersebut berkembang menjadi luas, kelompok-kelompok yang lebih besar biasa nya disebut klikyang secara ideal mempunyai peran yang positif dalam membangkitkan motivasi belajar dan keberhasilan studi
4.       Kelompok pendidik
Pada sekolah-sekolah yang menyyelengarakan pendidikan awal seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah lanjutan ttingkat pertama peranan guru sangat besar dan dominan pada taraf pendidikan formal tersebut guru mempunyai peranan yang cendrung mutlak di dalam membentuk dan mengubah pola perilaku anak didik. Keadan berubah setelah anak memasuki sekolah lanjutan atas peranan guru di dalam mengubah dan   dan membentuk prilaku anak didik di batasi dengan peranan anak didik itu sendiri didalam membentuk dan mengubah perilakunya.
5.       Penutup
Orang tua sebenar nya merupakan kunci motifasi dan keberhasilan studi anak dan remaja. Tidak ada pihak lain yang akan peranan orang tua seutuh nya. Keberhasilan orang tua dalam menunjang motivasi dan keberhasilan studi tergantung pada erat nya hubungan orang tua dengan nak-anak nya. Orang tua merupakan tempat anak berlindung dan mendapatkan kedamain melalui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, dengan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.