TUGAS AKHIR BIMBINGAN dan PENYULUHAN PLS MERANCANG PROGRAM BIMBINGAN TERHADAP ORANG DEWASA BIMBINGAN KARIR BAGI ORANG DEWASA



TUGAS AKHIR BIMBINGAN dan PENYULUHAN PLS
MERANCANG PROGRAM BIMBINGAN TERHADAP ORANG DEWASA
BIMBINGAN KARIR BAGI ORANG DEWASA


DISUSUN OLEH :
SINDI DWIYANA PUTRI
NIM : 1204715




FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
Permasalahan Karier
Diantara sekian banyak tugas perkembangan orang dewasa yakni tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan hidup keluarga merupakan tugas yang sangat banyak, sangat penting, dan sangat sulit diatasi. Bahkan sekalipun orang dewasa telah mempunyai pengalaman kerja, telah kawin, dan telah menjadi orang tua (bapak dan ibu), mereka masih tetap harus melakukan penyesuaian diri dengan peran-peran tersebut.
Tugas perkembangan lainnya dari masa dewasa, menemukan kelompok sosial yang cocok, menyesuaikan diri dengan perubahan dalam rekreasi yang diperlukan pola hidup orang dewasa dan mengambil tanggung jawab sipil. Penyesuaian peranan seks merupakan dasar bagi penyesuaian pekerjaan, yang sama dengan penyesuaian perkawinan. Contohnya, seorang laki-laki tidak dapat puas dengan pekerjaan yang bersifat “maskulin” yang dipilihnya karena tekanan orang tua atau sosial bila ia sebenarnya berminat pada pekerjaan yang bersifat “feminim”. Ketidakpuasan kerja tidak terbatas pada jenis bidang pekerjaan itu, ketidakpuasan itu talah umum dan mewarnai setiap bidang kehidupan seseorang.
Wanita yang terbiasa selama hari sekolah dan kuliah memainkan peran yang sama berlakunya (baik untuk pria maupun wanita) dengan teman-temannya, mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perlakuan yang mereka terima dalam industri, bisnis, dan profesi. Memainkan peran yang direndahkan sebagai orang dewasa, setelah memainkan peran berdasarkan kesamaan(egalitarian) dengan teman sebayanya, menjadikan mereka lebih sulit dalam menyesuaikan dirinya terhadap pekerjaannya daripada seandainya ia memainkan peran yang dipandang rendah sebelumnya.
Kemudian, masalah yang paling penting adalah kenyataan bahwa keberhasilan atau kegagalan melakukan penyesuaian diri akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan yang erat hbungannya dengan prestise dilihat dari sudut pandang orang lain, konsep diri sebagai individu, kebahagiaan, dan juga pengaruh pada setiap anggota keluarganya. Karena alas an tersebut aspek-aspek tersebut dengan tepat dianggap sebagai proses penting dalam penyesuaian diri terhadap masa dewasa.

1.      PERMASALAHAN DALAM PENYESUAIAN PEKERJAAN
Dari berbagai bidang dalam menyesuaikan bakat dan minat bagi orang dewasa seyogyanya selaras dengan berbagai kriteria di bawah ini, yang dianggap sebagai faktor yang sangat penting dan umum dalam penyesuaian pekerjaan.
a. Pilihan pekerjaan
Penyesuaian pertama yang dianggap pokok adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit untuk dipungkiri agar kesehatan mental dan fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Karena banyaknya kasus dalam memilih bidang kerja yang tidak cocok dengan bakat dan minat (suara hati kecil) tetapi dipilih karena besarnya pengaruh sosial yang ada, justru menimbulkan ketidakpuasan terhadap hasil karyanya, tidak merasa mencintai tugasnya dan akhirnya prestasi kerja sangat menurun. Sehubungan dengan itu maka beberapa orang dewasa telah menentukan pilihannya jauh-jauh hari sebelum mereka bekerja, sehingga jauh-jauh hari pula mereka melatih diri sesuai dengan prasyarat yang diperlukan untuk jenis tugas yang mereka anggap cocok dengan minat dan bakatnya.
Faktor-faktor yang menyulitkan pilihan pekerjaan :
1.      Jumlah dan jenis pekerjaan yang berbeda yang akan dipilihnya terus bertambah
2.      Tuntutan perubahan kebutuhan yang begitu cepat akan keterampilan dan pengetahuan.
3.      Tingkat fleksibilitas waktu kerja yang rendah
4.      Adanya pandangan mengenai pekerjaan tertentu misalkan perawat hanya untuk wanita atau tugas kedirgantaraan hanya untuk pria.
5.      Adanya pekerjaan yang tidak menyenangkan.
6.      Adanya pekerjaan yang banyak disukai
7.      Pekerjaan yang kurang jaminan keamanannya
8.      Pendidikan dan pelatihan tidak memenuhi syarat
b. Stabilitas Pilihan Pekerjaan                  
Penyesuaian kedua yang dianggap penting bagi orang dewasa muda adalah pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Cara ini tidak selalu diklakukan dengan baik oleh pria ataupun wanita untuk dapat berpindah pekerjaan, berharap bekerja pada usia duapuluhan bahkan kadang sampai usia tigapuluhan. Bagaimanapun juga kalau perubahan jenis pekerjaan sebagai karier dilakukan pada saat seseorang menjelang akhir usia tigapuluhan, maka tindakan ini dianggap terlambat. Anggapan ini diperkuat oleh pendapat Gould. Ini merupakan bukti bahwa karier khusus tertentu memerlukan pelatihan khusus. Oleh karena itu seseorang perlu secara khusus mengikuti pelatihan dengan cara meningkatkan tugasnya untuk sementara.
Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga faktor, yaitu
1. Pengalaman kerja
2. Daya tarik pribadi terhadap pekerjaan
3. Nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.
Usia seseorang juga bisa mempengaruhi stabilitas dalam memilih pekerjaan, semakin bertambah usianya maka semakin stabil ia untuk memilih pekerjaan.

c. Penyesuaian Diri dengan Pekerjaan
Faktor yang paling mempengaruhi proses penyesuaian diri seseorang dengan pekerjaannya adalah sikap pekerja itu sendiri. Havighurst, dalam studinya tentang sikap pekerja terhadap pekerjaannya menyimpulakan bahwa ia dapat dikelompokan menjadi dua kategori umum, yaitu
a. sikap kerja yang menopang masyarakat (society maintaining work attitude)
Pekerja yang bersikap menopang masyarakat dalam pada dirinya kurang atau tidak berminat akan kerjanya dan hanya memperoleh sedikit kepuasan kerja. Tipe pekerja semacam ini adalah orang yang mementingkan besarnya gaji yang diterima. Orang seperti ini seringkali memandang pekerjaannya sebagai beban yang berat dan tidak menyenangkan dan memandang hari depan hanya agar dapat menjalani masa pensiun.
b. Sikap kerja yang melibatkan ego (ego involving work attitude)
Para pekerja yang dalam bekerja melibatkan ego, biasanya memperoleh kepuasan pribadi yang lebih besar. Bagi beberapa orang, bekerja merupakan dasar harga diri dan kebanggaan. Bagi sejumlah orang lainnya bekerja dianggap sebagai prestise yang diperoleh, tempat untuk melakukan partisipasi sosial, atau sebagai sumber kesenangan instrinsik atau merupakan ekspresi dari pribadi yang kreatif dan juga merupakan cara memanfaatkan waktu dengan cara rutin yang menyenangkan.
d. Penilaian terhadap Penyesuaian Pekerjaan
Sampai sejauh mana keberhasilan seseorang menyesuaikan diri terhadap pekerjaan yang dipilihnya dapat dinilai dengan 3 kriteria yaitu :
Kriteria pertama adalah prestasi kerja, dimana keinginan untuk maju dan berhasil bagi kaum remaja sangat besar yang biasanya terus dibawa sampai masa dewasanya. Pada waktu usia madya perjalanan mencapai sukses sering dialihkan untuk memperoleh perasaan aman, lebih berarti dibandingkan meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi.
Kriteria kedua adalah Perubahan Pekerjaan dengan sukarela atau jumlah perubahan perubahan yang dilakukan seseorang terhadap bidang kejuruannya atau pekerjaannya. Jumlah ini dapat digunakan sebagai kriteria atau indikator kegagalan atau keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan dirinya dengan jurusan dan bidang yang ditekuni selama ini.
Kriteria ketiga dalam penyesuaian bidang kerja adalah tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan. Pada awal usia duapuluhan, sebagian besar orang sudah merasa senang kalau memperoleh pekerjaan, walapun pekerjaan tersebut tidak seluruhnya menyenangkan dan disukainya, sebab pekerjaan ini telah memberinya kebebasan yang diinginkan sehingga memungkinkannya untuk menikah. Rasa tidak puas biasanya mulai terjadi selama pertengahan usia duapuluhan sampai menjelang usia tigapuluhan, terutama ketika orang muda tidak dapat menanjak secepat yang mereka harapkan. Periode ini biasanya berakhir sampai usia awal sampai pertengahan tigapuluhan, setelah masa ini biasanya rasa puas mereka meningkat sebagai hasil dari prestasi besar yang dicapai dan imbalan keuangan yang semakin besar


Bimbingan Karir

A.     Kasus
Masih banyak nya orang dewasa yang menganggur atau tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan pekerjaannya.

B.     Latar Belakang
kenyataan bahwa keberhasilan atau kegagalan melakukan penyesuaian diri akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan yang erat hubungannya dengan prestise dilihat dari sudut pandang orang lain, konsep diri sebagai individu, kebahagiaan, dan juga pengaruh pada setiap anggota keluarganya

C.     Masalah yang Dihadapi
Walaupun banyak orang dewasa yang telah memiliki lapangan pekerjaan, memiliki pengalaman dalam bekerja. Namun, mereka sebagian masih ada yang belum bisa menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Serta mereka mendapat perlakuan yang berbeda saat dibangku perkuliahan dengan dunia kerja.

D.     Tujuan Pelayanan Bimbingan
1)      Agar dapat membantu warga belajar dalam menentukan dan memilih pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan bakat, minat serta keinginannya.
2)      Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada warga belajar berkaitan dengan pekerjaanya
3)      Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi warga belajar
4)      Untuk mengetahui keadaan dan kemampuan warga belajar
5)      Untuk meningkatkan kualitas warga belajar dalam menjalankan profesinya masing- masing.


E.      Jenis Pelayanan Bimbingan
1)      Bimbingan Individu, yaitu bimbingan yang diberikan skepada warga belajar unuk mengatasi permasalahannya yang bersifat pribadi. Akibat ketidak mampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan aspek- aspek perkembangan pribadi, keluarga, social dll.
2)      Bimbingan Kelompok, yaitu karena dapat menampung banyak orang, yang mana bimbingan ini materinya dan pembelajarannya tidak diberikan didalam kelas. Karena tidak bersifat formal.
3)      Bimbingan Sosial, yaitu yang mana dapat merubah sikap dan prilaku sekelompok orang, yang menimbulkan budi perkerti yang luhur , yang dapat berguna bagi dirinya untuk hidup bermasyarakat.
4)      Bimbingan Pekerjaan , yaitu bimbingan yang memberikan pelatihan dan informasi tentang pekerjaan. Serta bimbingan yang dapat menegmbangkan kemampuan/ bakat yang dimiliki warga belajar. Sehingga mereka dapat memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bakat/ kemampuan masing- masing.

F.      Metode Bimbingan
Pemberian pelayanan bimbingan karir, dapat menggunakan berbagai jenis metode, seperti :
1)      Metode Interview
2)      Metode Kelompok
3)      Melalui ceramah- ceramah yang menyangkut bimbingan karir
4)      Melalui seminar- seminar
5)      Bermain peran yang menggambarkan pekerjaan/ profesi seseorang
6)      Karyawisata ke kantor- kantor atau perusahaan
G.     Prosedur Pelaksanaan
1)      Persiapan
a)      Identifikasi Kasus
b)      Mengumpulkan bahan- bahan informasi yang diperlukan
c)      Menyusun rencana kegiatan


v  Tempat dan Waktu
a)      Tempat
Pelaksanaan bimbinan karir dilaksanakan di aula gedung dharma wanita Kec. Lembah segar. Kota Sawahlunto

b)      Waktu
Pelaksanaan bimbingan dilakukan selama 3 hari. Pada tanggal 06mai- 09mai 2013 dimulai pada pukul 09.00Wib.

2)      Pelaksanaan
o   Warga belajar melakukan studi tentang pekerjaan dengan pengajaran unit/proyek
o   Kegiatan home room untuk berdiskusi masalah pekerjaan
o   Melakukan karya wisata ke perusahaan, kantor pekerjaan, serta tempat lain yang berhubungan dengan pekerjaan
o   Mendatangkan tutor atau ahli untuk memberikan ceramah dan informasi tentang seluk- beluk pekerjaan
o   Warga belajar melakukan permainan peranan (sosio dharma) yang temanya diambil dari masalah pekerjaan
o   Memberikan informasi melalui alat- alat bantu. Seperti : radio, tv, foto, pamphlet, slide,dsb yang menyangkut pekerjaan.

3)      Evaluasi
Setelah informasi dan bimbingan diberikan setiap warga belajar dinilai untuk mengetahui sampai sejauh mana informasi itu telah membantu memecahkan problema warga belajar. Evaluasi tersebut dapat dilaksanakan melalui :
1.      Wawancara, yaitu dimana pembimbing melakukan Tanya jawab dengan warga belajar agar dapat mengetahui sejauh mana bimbingan itu bermanfaat bagi mereka.
2.      Penyuluhan, yaitu memberikan pengetahuan atau informasi mengenai perubahan yang terlihat dari warga belajar dan manfaat dari bimbingan tersebut
3.      Laporan tulis (daftar isian) yaitu, memberikan angket- angket kepada warga belajar dengan tujuan untuk memantau keberhasilan bimbingan tersebut dan mengetahui perkembangan warga belajar
4.      Observasi, yaitu dengan mengamati dan memperhatikan aktivitas warga belajar selama bimbingan serta mengamati perubahan yang terjadi pada warga belajar setelah mengikuti bimbingan karir tersebut.