Agama, Ideologi dan Kebudayaan, di dalam Kesehatan Keperawatan/ Religion, Ideology and Culture, in the Health Nursing


Agama, Ideologi dan Kebudayaan, di dalam Kesehatan Keperawatan

(Sumber/ source: Susanti, Sri. 2013. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Ponorogo.)

1)      Agama
Tidak ditemukan satu definisi yang mutlak tentang apa sesungguhnya yang dimaksud dengan agama itu. Oleh karena ada beberapa sebab mengapa terjadi kesulitan dalam memberikan definisi tentang agama, antara lain: Pertama, pengalaman agama merupakan soal batin yang bersifat subyektif dan individualistik; kedua, timbulnya semangat dan emosional yang kuat ketika membicarakan soal agama; ketiga, konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian tentang agama itu; keempat, agama merupakan sesuatu yang abstrak, mengankut sistem ritual, nilai dan kepercayaan. Dengan demikian maka agama sesungguhnya merupakan kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan dengan yang gaib dalam rangka memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya.

2)      Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “ideos” yang berarti gagasan dan “logos” yang berati ilmu pengetahuan. Jadi ideologi adalah ilmu yang mempelajari gagasan seseorang. Ada beberapa definisi mengenai ideologi, antara lain:
a)      Ideologi adalah gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalamnya dan merupakan hasil pemikiran.
b)      Ideologi berarti suatu pemahaman atau ajaran yang mempunyai nilai kebenaran atau dianggap benar sebagai hasil kontemplasi (sumber atau perenungan) manusia, baik berdasarkan wahyu maupun akal,
c)      Ideologi merupakan suatu ajaran, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis yang diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam bermasyarakat, berbangsa dn bernegara.
Ideologi ini biasanya merupakan hasil kerja para filosifs atau orang yang mau dan mampu menggunakan akalnya untuk memikirkan tentang diri dan lingkungannya atau segala yang ada.

3)      Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni “buddayyah” yang merupakan rangkaian kata dari “budi” yang berarti akal dan “daya” yang berarti kekuatan; jadi kebudayaan adalah hal yang bersangkutan dengna kekuatan akal manusia. Kebudayaan didefinisikan dalam beberapa pengertian:
a)      Kebudayaan adalah hasil, cipta, rasa dan karsa manusia
b)      Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rnagka kehidpan bermasyarakat yang menjadi milik diri manusia dengan cara belajar.
c)      Kebudayaan adalah jawaban atas tantangan yang dihadapi oleh manusia (teori Callange and Respon dari Arnold J. Toynbee)
Dari beberapa pengeritan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, menurut JJ Honigmann dalam bukunya “The World of man” membedakan adanya tiga gejala kebudayaan, yaitu:
a)      Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma dan peraturan.
b)      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c)      Wujud kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia (wuju nyata dari ide)
d)      Ketiga gejala tersebut harus terwujud, dimulai dengan adanya ide atau gagasan dan   ditindaklanjuti dengan adanya aktivitas maka akan menghasilkan karya nyata/ benda.