Hubungan agama-ideologi-kebudayaan, di dalam Kesehatan Keperawatan/ Relationship of religion-ideology-culture, in the Health Nursing


Hubungan agama-ideologi-kebudayaan, di dalam Kesehatan Keperawatan

(Sumber/ source: Susanti, Sri. 2013. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Ponorogo.)

            Dalam kehidupan sehari, antara agama, ideologi dan kebudayaan seringkali dibedakan. Ketiganya dapat dijadikan pedoman hidup meskipu masing0masing mempunyai nilai yang berbeda.
Ideologi dapat melahirkan suatu kebudayaan, di samping ideologi itu sendiri merupakan kebudayaan. Karena kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam arti seluasnya. Dengan demikian, maka ideologi itu adalah kebudayaan tetapi kebudayaan itu belum tentu ideologi.
            Agama dapat di ideologikan dan dibudayakan, sebaliknya, ideologi dan kebudayaan dapat diagmaakan (dijadikan agama dalam jaran yang mereka anggap benar. Agama yang dapat dibudayakan atau diideologikan adalah agama yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari oleh penganutnya sehinggamenghasilkan suatu karya atau buah cipta tertentu- dan disebut diideologikan dan bukan pula sebagai kebudayaan, sebab agama wahyu adalah wahyu dari Allah. Agama wahyu dapat dijadikan ideologi apabila agam sudah dipersepsi oleh seseorang atau sejumlah orang yang dijadikan pedoman dalam hidupnya.
            Agama wahyu bersifat universal, eternal dan mutlak. Sedangkan agama budaya (yang dibaut dan diciptakan oleh manusia) hanya bersifat relative, regional dan temporal. Oleh sebab itu menjadikan agama sebagai ideologi berarti menurunkan agama menjadi setingkat lebih rendah. Citra agama akan turun manakala dipersepsi dengna tidak tepat seperti yang dipersepsikan oleh orang Barat bahwasannya agama merupakan penghambat dari kemajuan.
            Membudayakan agama atau mengideologikan agmaa berarti perilaku manusia benar-benar sesuai dengan ajaran agamanya. Dengan kata lain, ajaran agma dimanifestasikan dalam kehidupan sehari secara bertanggungjawab dan benar.
            Ideologi dan kebudayaan dan diagmaakan adalah suatu ideologi maupun kebudyaaan yang mempunyai nilai agama. Cara berfikir, berbudaya, berkarya dan sebagainya selalu diwarnai oleh ajaran agama. Pengeritan ini bukan berarti ideologi dan kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun dianggap sebagai ajaran (agama) melainkan justru merupakan perwujudan dari agama budaya (agama bumi).
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa agamawahyu dapat dijadikan ideologi atau dapat melahirkan ideologi dan dapat melahirkan kebudayaan. Tetapi agama bukan ideologi atau kebudayaan. Ideologi dan kebudayaan dapat merupakan pencerminan dari suatu agama apaila dilakukan oleh seesorang yang tak beragama.