Exs...



Ini lain cerita, tentang orang yang berbeda.

“Maaf, jika selama ini aku hanya memberikan rasa sakit.”
“Kamu kenapa? Sudah makan?”
“Sedang makan bersama anak-anak.”
“Wah, banyak ya anaknya, sebanding dengan banyak ibunya.”
“Ya, makanya aku minta maaf.”
“Aku tak pernah merasa menjadi ibu dari anak-anakmu yang banyak itu.”
“Hem.”
“Tak perlu minta maaf, ini bukan masalah siapa yang salah. Mungkin kamu yang telalu baik, dan baikmu itu aku salah artikan.”

Sampai sekarang, HP-ku tak pernah berdering yang menunjukkan nama pengirim sms itu lagi. Hey, kamu kemana?

Dan, malam-malam yang lain, lainnya datang. Entah yang mana, aku meyakini itu adalah kamu. Setelah hampir dua minggu baru aku sadar, kita telah menepati janji. Atau tepatnya aku yang menepati janji.

“Aku mau ngomong atau ketemu sama kamu kalau kita udah sama-sama lulus.”

Selamat ya, udah lulus. Sampai bertemu di angka 12 untuk pelepasan wisuda, dan angka 16 ketika wisuda. Semoga, aku bisa melihat sosok dibalik suara di seberang sana dulu. Bagaimana? 

11 November 2013