Hari TANPA Dokter


        
Aksi di Manahan
      Selamat tanggal 28 November! Selamat hari TANPA dokter! Ah, saya menjadi fans beraaaaaat profesi ini sedari kecil. Profesi yang sangat mulia. Berjas putih! Aku suka. Yeah, hari tanpa dokter, mereka-mereka yang berprofesi sebagai seorang dokter melakukan aksi istirahat sehari. Pagi hari ini bahkan malam tadi BBM saya sudah dipenuhi Broadcast message yang berisi:
Besok izinkan kami, sehari saja menjadi manusia biasa,
Kami istirahat sejenak menjadi dokter,
Agar hati kami tenang,
Keluarga kami tidak kecewa melihat usaha kami menolong sesama dibalas dengan cacian, hujatan , dan penjara.
Besok biar pak hakim yang menulis resep,
Biar pak jaksa yang memeriksa,
Pak pengacara yang mengoperasi,
Pak polisi yang meredam amarah pasien dan keluarga,
Pak LSM yang menjelaskan kepada keluarga kalau pertolongan yang diberikannya gagal,
Semoga anda semua mampumenjalani apa yang kami lakukan selama ini.”
          Segitunyakah? Entahlah. Yang jelas hal ini mengingatkan saya kembali dengan profesi dokter. Ingin sekali saya bisa mengenakan jas putih itu :’(. Yep, saya memang percaya dengan ungkapan sebuah nama adalah sebuah do’a, di nama panjang saya terselip kata “Medisa” yang kata mama saya sedari kecil beliau menginginkan saya menjadi seorang dokter. Dan di waktu kecil pula setiap orang-orang bertanya “cita-citanya apa?”, mama pun mengajari saya untuk menjawab “jadi dokter…”. Dan apabila pertanyaan itu berlanjut lebih panjang seperti “mau jadi dokter apa Icha?”, saya pun menjawab “dokter anak”. Oh, miris sekali ini, not fair untuk saya L. Masa kecil yang sudah mengajri saya untuk mencintai profesi ini, lalu kenapa saya sekarang dijebloskan ke jurusan farmasi? Ah, saya terjebak dan terjerat! di waktu yang sempit 2,5 tahun yang lalu, kegagalan saya dalam perjuangan SNMPTN, yah saya yang terlalu pede berani-beraninya menembak 2 Universitas negeri ternama di pulau Jawa :’(.
         Ah, mengingat ini memang pahit, saya pun sempat gagal move on, alhasil IP saya semester 1 mengecewakan. Tidak sedikit mahasiswa di jurusan saya pindah ke kedokteran umum atau gigi waktu itu, yey mereka mengikuti SNMPTN lagi, begitu pula saya ada juga dari mereka yang pindah ke FK UMS, tapi kesempatan kedua pada selesksi itu juga gagal, hmmm… ambil sisi positif nya sajalah, mungkin jurusan ini memang baik Allah berikan untuk saya, maka dari itu farmasi sering dibiang mahasiswa  gagal masuk kedokteran, hehe… duuh.. -_-
        Sampai sekarang pun, saya masih ngefans beraat dengan profesi berjas putih itu, saya begitu interest dengan apa-apa yang menyangkut profesi itu. Oke, “do good and feel good, be proud of whoever you are, be proud of everything you do. Wear your invisible crown proudly. Because you are the one and only, the beautiful you” kata-kata dari seorang putri Indonesia 2008, kak Zivanna Letisha yang membuat saya tersenyum kembali J