Kalimat Majemuk Setara dalam Bahasa Indonesia.



Rumusan Masalah:
1.      Apakah yang dimaksud dengan kalimat majemuk setara?
2.      Carilah data kalimat majemuk kemudian analisislah data tersebut dengan menggunakan metode agih!

A.     Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih dan tiap-tiap unsurnya mempunyai kedudukan yang sama.

 Ciri-ciri kalimat majemuk setara
1.      Terdiri atas dua klausa atau lebih yang kedudukannya setara atau sejajar.
2.      Ditandai kata gabung setara atau tanda koma (,) atau titik koma (;) di antara kedua klausa.
3.      Kata gabung di belakangnya tidak dapat dipindahkan ke awal kalimat.
Kata gabung yang digunakan dalam kalimat majemuk adalah dan, lalu, kemudian, selanjutnya, tetapi, melainkan, sedangkan, atau, bahkan, malahan, sebab itu, karena itu, hanya, terbatas, baik...maupun, tidak...tetapi, bukannya...melainkan.
B.      Analisis kalimat majemuk dengan metode agih
1.     Ia membuka lemarinya, mengambil sehelai baju baru.
a.      Teknik balik
Teknik balik adalah teknik analisis yang berupa pembalikan unsur satuan lingual data itu. Kegunaan teknik balik adalah untuk mengetahui kadar ketegaran letak suatu unsur dalam susunan berurutan. Bila unsur tertentu dapat dipindahkan tempatnya dalam susunan berurutan maka unsur yang bersangkutan mempunyai kadar ketegaran letak yang rendah.
Penerapan teknik balik
1.      Ia membuka lemarinya, mengambil sehelai baju baru.
Hasilnya dapat ditemukan tuturan
1a. *Membuka ia lemarinya, mengambil sehelai baju baru.
1b. *Lemarinya ia membuka, mengambil sehelai baju baru.
1c. *Membuka lemarinya ia, mengambil sehelai baju baru.
1d. *Ia lemarinya membuka, mengambil sehelai baju baru.
1e. *Ia membuka lemarinya, sehelai baju baru mengambil.

Dari analisis di atas dapat diketahui bahwa kalimat Ia membuka lemarinya, mengambil sehelai baju tidak dapat dianalisis dengan menggunakan teknik balik karena semua kalimatnya mempunyai kadar ketegaran letak yang tinggi.

b.      Teknik parafrasa
Teknik parafrasa adalah teknik dengan cara mengubah wujud satuan lingual tertentu dengan membuat parafrase. Hal ini terjadi pada tataran sintaksis. Penggunaan teknik parafrasa tidak mengubah informasi. Kegunaan teknik parafrasa adalah untuk menentukan satuan makna konstituen sintaksis/ agentif, mengetahu struktural peran dan tipe tuturan (pola sama atau tidak).
Penerapan teknik parafrasa
1.      Ia membuka lemarinya, mengambil sehelai baju baru.
Hasilnya dapat ditemukan tuturan
1a. Ia membuka lemarinya, sehelai baju diambil.
1b. Ia membuka lemarinya, diambil sehelai baju.
1c. Lemarinya dibuka, diambil sehelai baju.
1d. Lemarinya dibuka, sehelai baju diambil.
1e. Dibuka lemarinya, sehelai baju diambil.
1f. Dibuka lemarinya, diambil sehelai baju.
1g. Lemarinya ia buka, sehelai baju diambil.
1h. Ia buka lemarinya, sehelai baju diambil.
1i. Lemarinya ia buka, diambil sehelai baju.
1j. Lemarinya ia buka, sehelai baju diambil.
 Analisis di atas menunjukkan bahwa kalimat Ia membuka lemarinya, mengambil sehelai baju mempunyai kadar ketegaran letak yang rendah karena dapat diubah dengan menggunakan teknik parafrasa dan tidak mengubah informasi yang disampaikan.

2.     Rambutnya keriting, dan wajahnya sangat pucat.
a.      Teknik balik
2a. Keriting rambutnya, dan wajahnya sangat pucat.
2b. Rambutnya keriting, dan sangat pucat wajahnya.
2c. Keriting rambutnya, dan sangat pucat wajahnya.
2d. Rambutnya keriting, dan wajahnya sangat pucat.
Kalimat Rambutnya keriting, dan wajahnya sangat pucat dapat dianalisis dengan menggunakan teknik balik dan mempunyai kadar ketegaran letak yang rendah karena walaupun letaknya dibalik tidak mengubah informasi.
3.     Mereka duduk, memperhatikan orang yang lalu lalang di muka rumahnya.
a.      Teknik Parafrasa
3a. Mereka duduk, orang yang lalu lalang di muka rumahnya diperhatikan.
3b. *Mereka duduk, diperhatikan orang yang lalu lalang di muka rumahnya.
3c. *Mereka duduk, di muka rumahnya diperhatikan orang yang lalu lalang.
3d. Mereka duduk, orang yang lalu lalang diperhatikan di muka rumahnya.
3e. Mereka duduk, di muka rumahnya orang yang lalu lalang diperhatikan.
3f. *Mereka duduk, diperhatikan di muka rumahnya orang yang lalu lalang.
Dari analisis di atas dapat diketahu bahwa 3b, 3c, dan 3f mempunyai kadar ketegaran letak yang tinggi karena jika diterapkan dengan teknik parafrasa mengubah informasi.


b.      Teknik balik
3a. Mereka duduk, di muka rumahnya memperhatikan orang yang lalu lalang.
3b. *Mereka duduk, orang yang lalu lalang memperhatikan di muka rumahnya.
3c. *Mereka duduk, di muka rumahnya orang yang lalu lalang memperhatikan.
3d. *Mereka duduk, orang yang lalu lalang di muka rumahnya memperhatikan.
Teknik balik hanya bisa diterapkan dalam kalimat 3a saja, karena 3b, 3c, dan 3d mempunyai kadar ketegaran letak yang tinggi karena mengubah informasi.