METODE PENELITIAN BAHASA



Kalimat tunggal dalam Bahasa Indonesia.
1.      Bagaimanakah stuktur kalimat tunggal Bahasa Indonesia?
2.      Bagaimanakah hubungan antarsatuan lingual dalam kalimat tunggal?
Teknik apa sajakah yang bisa digunakan?

A.     Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk tiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat, hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan. Dalam kalimat tunggal tentu saja terdapat semua unsur wajib yang diperlukan. Di samping itu, tidak mustahil ada pula unsur manasuka seperti keterangan tempat, waktu dan alat. Dengan demikian, kalimat tunggal tidak selalu dalam wujud yang pendek, tetapi juga dapat panjang seperti terlihat pada contoh berikut.
ü  Dia akan pulang.
ü  Kami mahasiswa UAD.
ü  Mereka akan membentuk kelompok belajar.
Jadi pada kalimat tunggal unsur yang harus ada adalah S dan P.
Kalimat tunggal terdiri dari kalimat berpredikat verbal, kalimat berpredikat adjektival, kalimat berpredikat nominal, kalimat berpredikat numerial, dan kalimat berpredikat frasa preposisional.
1.      Kalimat tunggal berpredikat verbal.
a.      Kalimat taktransitif
Contoh: Bu Lurah sedang berbelanja.
b.      Kalimat ekatransitif
Contoh: Pemerintah akan memasoksemua kebutuhan Lebaran.
c.       Kalimat dwitansitif
Contoh:     ida sedang mencari pekerjaan.
ida sedang mencarikanpekerjaan.
ida sedang mencarikan adiknya pekerjaan.

d.      Kalimat pasif
Contoh: Ibu bupati akan meremiskan pasar baru itu.
2.      Kalimat Berpredikat Adjektival
Contoh: Adiknya sakit.
3.      Kalimat Berpredikat Nominal
Contoh: Dia pacar saya.
4.      Kalimat Berpredikat Numerial
Contoh: Istrinya dua.
5.      Kalimat Berpredikat Frasa Preposisional
Contoh: Mereka ke rumahkemarin.
B.      Hubungan antarsatuan lingual dalam kalimat tunggal.
Kalimat tunggal Dia akan pulang  dapat dianalisis menggunakan teknik lesap dan teknik ganti. Penjelasannya sebagai berikut:
1.      Teknik Lesap
a.      Dia akan pulang.
a1. *Akan pulang.
a2. *Dia akan.
a3. Dia pulang.
Kalimat tersebut yang mempunyai kadar keintian yang rendah adalah kalimat Dia pulang karena memenuhi unsur S dan P yang merupakan syarat dikatakan sebagai kalimat tunggal. Akan pulang dan Dia akan mempunyai kadar keintian yang tinggi.
2.      Teknik Ganti
a.      Dia akan pulang.
a1. Ayah akan pulang.
a2. Adik akan pulang.
Subjek Dia bisa diganti dengan kata yang mempunyai kelas atau kategori yang sama. Misalnya ayah, adik dan sebagainya. Kata pulang juga dapat diganti dengan kata yang mempunyai kategori sama, misalnya kata kata pergi sehingga menjadi Ayah akan pergi. Kalimat akan mempunyai kadar keintian yang tinggi jika diganti menggunakan kata yang tidak termasuk dalam satu kelas atau satu kategori. Misalnya:
a.      Dia akan pulang.
a1. *Mangkuk akan pulang
a2. *Dia akan wajan.

Kalimat tunggal Kami mahasiswa UAD juga bisa dianalisis menggunakan teknik lesap maupun teknik ganti.
1.      Teknik Lesap
a.      Kami mahasiswa UAD.
a1. *Mahasiswa UAD.
a2. Kami mahasiswa.
a3. *Kami UAD.
Kalimat tersebut yang mempunyai kadar keintian rendah adalah Kami mahasiswa karena memenuhi unsur S dan P.
2.      Teknik Ganti
a.      Kami mahasiswa UAD.
a1. Kami mahasiswa UGM.
a2. Kami mahasiswa Amikom.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kata UADdapat diganti menjadi UGM, Amikomatau yang lainnya sesuai dengan kelas atau kategorinya.