Makalah Ilmu Alamiah Dasar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Pada mulanya sains merupakan pengetahuan biasa,lambat laun pengertiannya berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari takhayul dan kepercayaan, kemudian berkembang menjadi pengetahuan yang didapat dari metode ilmiah. IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan apakah pengetahuan itu ilmiah atau tidak.
Bumi adalah tempat tinggal kita sebagai umat manusia. Di dalam bumi inilah banyak terkandung unsur- unsur sains. Sedangkan teknologi ada karena diciptakan oleh manusia.
Usia bumi yang semakin tua seharusnya membuat manusia untuk selalu menjaga keseimbangannya untuk generasi yang akan datang. Namun dengan adanya perkembangan sains dan teknologi membuat beberapa dampak positif dan dampak negatif di dalam kehidupan kita. Pemanasan global adalah salah satunya.
Pemanasan global menjadi peristiwa yang selama beberapa terakhir menjadi perbincangan. Karena adanya pemanasan global ini, manusia dengan berbagai upaya mengurangi akibat- akibat yang ditimbulkan demi kehidupan bumi untuk generasi yang akan datang.

                                           
B.     Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Pemanasan Global?
2.      Apa saja yang menyebabkan Pemanasan Global?
3.      Apakah Akibat dari Pemanasan Global?
4.      Bagaimana cara mengurangi Pemanasan Global?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui Pemanasan Global.
2.      Untuk mengetahui sebab Pemanasan Global.
3.      Untuk mengetahui akibat dari Pemanasan Global.
4.      Untuk mengetahui cara menguragi Pemanasan Global.
 

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pemanasan Global
Pemanasan Global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Naiknya permukaan air laut dikhawatirkan akan menenggelamkan daerah-daerah pesisir dataran rendah.
Sedangkan peningkatan suhu pada bagian atmosfer disebabkan oleh cahaya matahari yang masuk ke bumi akan ditahan oleh lapisan ozon agar sinar yang masuk ke dalam bumi adalah sinar yang tidak membahayakan bagi makhluk hidup dan lapisan ozon akan mempertahankan suhu bumi agar tetap stabil. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi kemudian berubah menjadi gelombang panjang ketika mencaai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akan tetapi tidak semua gelombang panjang yang dipantulakan oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena dihadang dan diserap oleh oleh gas- gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Peristiwa alam ini dikenal dengan efek rumah kaca.
Membicarakan tentang pemanasan global tidak bisa terlepas dari Efek rumah kaca karena keduanya mempunyai keterkaitan.

2.      Sebab Pemanasan Global
Ada beberapa sebab dari pemanasan global, antara lain adalah:
a.       Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effectmerupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya.
Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman atau tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar infra merah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat yang panas dengan jendela tertutup.
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian energi tersebut berbentuk radiasi gekombang pendek temasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba dipermukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagia dari panas ini berbentuk infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas- gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata- rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas- gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas- gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat di butuhkan oleh segala makluk hidup yang ada di bumi karena tanpanya planet ini akan menjadi dingin. Dengan temperatur rata- rata sebesar 15o C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33o C dari temperatur semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18oC sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas- gas tersebut telah berlebihan atmosfer akan menebabkan pemanasan global.

·         Efek Rumah Kaca di Atmosfer
Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi ( setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer sebagian dipantulkan dan sebagian di serap bumi. Bagian yang diserap akan dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di atmosfer akan diserap oleh gas- gas rumah kaca seperti uap air, dan karbon dioksida sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya mengakibtakan peningkatan suhu dan lapisan troposfer dan di bumi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di bumi.
·         Gas- Gas Rumah Kaca
Gas-gas Rumah Kaca atau Greenhouse Gasesadalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Selain uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2), terdapat gas rumah kaca lain di atmosfer, dan yang terpenting berkaitan dengan pencemaran dan pemanasan global adalah metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan chlorofluorocarbon (CFC) Perusakan Lapisan Ozon.
Gas Rumah Kaca dapat terbentuk secara alami maupun sebagai akibat pencemaran. Gas rumah kaca di atmosfer menyerap sinar infra merah yang dipantulkan oleh bumi. Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.

b.      Efek Umpan Balik
Anasir penyebab pemanasan global juga di pengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang di hasilkannya. Sebagai contoh adalah penguapan air. Pada kasus pemanasan global bertambahnya gas- gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjuk dan menambah jumlah air di udara sampaii tercapainya suatu pertimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang di hasilkan lebih besar bila di bandingkan oleh akibat karbon dioksida sendiri. Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan laha karena karbon dioksida memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi obyek penelitian. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi inframerah ke permukaan. Sehingga akan mengakibatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dari radiasi infra merah ke angkasa sehingga mengakibatkan pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail- detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail- detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas- batas komputasional dalam model. Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan di anggap positif ( menambah pemanasan).
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yanya berada didekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat, bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit dibandingkan dengan es. Dan akubatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

c.       Variasi Matahari
Terhadap hipotesa yang mengatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.
Perbedaan antara mekanisme dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktifitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer paling bawah tidak akan terjadi apabila aktivitas matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini.

3.      Akibat dari Pemanasan Global
Ada beberapa sebab dari pemanasan global, antara lain adalah:
a.       Berubahnya Iklim Dunia
Pemanasan global menyababkan es kutub utara dan kutub selatan mencair sehingga daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. Daerah- daerah yang mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.  Musim tanam akan lebih panjang beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembabantersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasipada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimanahal ini akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badaiakan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tanda-tanda pemanasan global mungkin sudah mulai terlihat di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, kita sudah mengalami tiga kali musim kemarau sangat panjang yang mempunyai dampak amat merugikan.

b.      Naiknya Permukaan Laut
Salah satu dari akibat pemansan global adalah dapat mencainya es kutub utara dan kutub selatan. Pencairan es tersebut menyebabkan naiknya permukaan laut. Banyak kawasan pertanian subur dan berpenduduk paling padat di dunia terletak di dataran renadah sepanjang pantai. Diperkirakan bahwa setengah dari jumlah umat manusia hidup di daerah- daerah tersebut.
Peningkatan permukaan laut memperbesar resiko banjir. Hal ini terutama berlaku jika pemanasan global dikaikan dengan tejadinya badai dan topan yang ganas. Banyak negara berkembang sangat bergantung pada industri pariwisata. Salah satu daya tariknya adalah pantai- pantai pesisir yang luas dan bersih. Untuk gambaran kasarnya, jika terjadi peningkatan permukaan air lautsetinggi 10 cm, berarti hilangnya sekitar 10 m pantai.
Meningkatnya permukaan laut mendorong batas antara air asin dan air tawar di muara sungai jauh ke daratan. Peningkatang setinggi 10 cm akan cenderung mengakibatkan penembusan air laut sekitar atu km lebih jauh ke darat dalm muara datar. Pemenbusan air asin ke dalam cadangan air tawar dapat menjadi masalah serius ketika permukaan laut naik.
Naiknya permukaan air lautdikhawatirkan juga akan menenggelamkan daerah-daerah pesisir dataran rendah.

c.       Terpengaruhnya Hasil Pertanian
Penurunan curah hujan jelas akan merupakan bencana bagi petani miskin di daerah kering. Para petani dimanapun telah menunjukkan diri mampu melakukan penyesuaian diri untuk menanggapi perubahan keadaan. Mereka bersiap mengganti tanaman ketika pasar berubah, menerapkan jenis biji baru ketika mereka melihat bahwa jenis tersebut lebih menguntungkan, mengubah teknik bertani, atau mengambil langkah apapun yang mungkin meningkatkan keamanan atau pendapatan mereka.
Tetapi penyesuaian diri demikian memerlukan waktu dan uang. Jika dunia sedang menuju ke abad yang suhu globalnya meningkat terus, kecepatan dan kelanjutan perubahan akan meletakkan beban berat pada para petani di mana-mana.

d.      Terpengaruhnya Hasil Perikanan
Terumbu karang merupakan ekosistem planet yang paling beragam. Satu terumbu dapat mendukung sebanyak 3000 spesies kehidupan laut. Terumbu terutama rentan terhadap perubahan apapun dalam lingkungannya. Kondisi ekstrem dapat menyebabkan ganggang simbiotik yang peka, pemberi warna dan makanan pada karang akan terlepas keluar. Jika hal ini terjadi, kerangka kapur dari karang akan terkelupas, sehingga memberi warna keputihan. Karang biasanya mendapatkan kembali ganggang setelah kejadian tersebut, tetapi kejadian yang berulang dan lama akan mencegah pertumbuhan dan reproduksi karang dan lambat-laun akan membunuh mereka.

e.       Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tetapi jika pemanasan global telah membuat es di kutub utara dan kutub selatan mencair, hewan yang hidup di daerah es misalnya beruang kutub  dan pinguin akan punah karena tidak mempunyai tempat hidup.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitatlamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Setiap jenis tumbuhan dan hewan hanya dapat hidup dalam satu wilayah atau iklim yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh adalah Jenis pohon tertentu sesuai tumbuh di daerah curah hujan dan suhu savana. Jika iklim menjadi lebih panas dan lebih kering, pohon ini kalah dibandingkan semak rendah yang jarang tumbuhnya dan dapat hidup dalam iklim lebih keras. Jenis pohon ini akan digantikan secara alami oleh jenis lain yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan iklim baru.Jika perubahannya lambat, akan terjadi penyesuaian diri secara bertahap terhadap iklim baru, seperti yang telah terjadi masa lalu. Diperkirakan jika kondisi yang lain tetap, tumbuh-tumbuhan perlu pindah 100 - 150 km ke arah kutub untuk mengatasi peningkatan suhu sebesar 1°C.

f.       Pergeseran Ekosistem
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit memalui air  maupun penyebaran penyakit melalui vektor. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang ( ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Selain itu bisa diprediksi akan ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi karena perubahan ekosistem ekstrim ini. Tetapi perubahan ekosistem dapat pula meningkatkan kasus penyakit tertentu seperti ISPA ( kemarau panjang/ kebakaran hutan, DBD kaitan dengan musim hujan tidak tentu)
Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi penyebaran penyakit memalui air dan penyebaran penyakit melalui vektor. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

g.      Dampak Sosial dan Politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimanasering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
           
4.      Cara Mengurangi Pemanasan Global
Kerusakan yang parah yang disebabkan oleh pemanasan global dapat di atasi dengan berbagai cara yang dapat dilakukan antara lain adalah:
a.       Membudayakan gemar  menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah.
b.      Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah lebih banyak.
c.       Hindari membakar sampah karena asapnya bisa membuat lubang pada ozon
d.      Jangan membuka lahan dengan membakar
e.       Hemat energi. Dengan adanya program mematikan lampu selama 60 menit perhari termasuk upaya penghematan energi untuk generasi yang akan datang.
f.       Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan.
g.      Rawat mesin kendaraan secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik
h.      menggunaan tissu dan kertas tidak berlebihan karena bahan baku pembuat tissu dan kertas adalah kayu, dan kayu berasal dari pohon. Semakin banyak pohon di tebang untuk memproduki tissu dan kayu maka dapat membuat bumi gersang dan panas.
i.        Mengurangi penggunaan plastik karena plastik sulit di urai oleh mikroorganisme.
j.        Mengurangi penggunakan AC
Selain penjelasan di atas, upaya untuk menaggulangi dari naiknya permukaan laut adalah dengan cara melindungi daerah pantai dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan cara memelihara pohon dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutana yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.  Di tingkat dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di abnyak area, tanaman yang telah tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika di ubah untuk kegunaan yang lain. Seperti untuk lahan untuk pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secar langsung. Caranya dengan menyuntikan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur- sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasii gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batu bara atauu aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan percobaan lepas pantai Norwegia. Dimana karbon dioksida yang dibawa ke permukaan gas alam ditangkap dan di injeksikan kembali ke aquifer sehingga dapat kembali ke permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.



BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Pemanasan Global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Penyebab pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca, efek umpan balik, dan variasi matahari.
Akibat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim dunia, naiknya permukaan laut, terpengaruhnya hasil pertanian, terpengaruhnya hasil perikanan, gangguan ekologis, pergeseran ekosistem, dan dampak dalam bidang sosial dan politik.
Cara mengurangi pemanasan global adalah denagn cara membudayakan gemar  menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah, Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah lebih banyak. Hindari membakar sampah, jangan membuka lahan dengan membakar,  hemat energi, gunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan, rawat mesin kendaraan secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik, tidak boros tissu dan kertas, mengurangi penggunaan plastik dan AC.

 
DAFTAR PUSTAKA

Satriago. 1996. Himpunan Istilah Lingkungan untuk Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://id.wikipedia.org/wiki/pemanasan_globaldidownload pada hari Kamis tanggal 15 April 2010
http://www.student.unimaas.nl/a.andono/global_warming.htmdidownload pada hari Kamis tanggal 15 April 2010