“Aku rasa dia sakit. jika menginginkan kemesaraan ataupun mengulang yang dulu-dulu. Aduh, aku jadi heran. Cinta buat dia seperti apa. Sudah berapa banyak waktu yang ia buang untuk menutupi semua. Dan ketika seperti menemukan angin segar, ia ingin mereguk semua tanpa menyisa untuk orang lain. Itu cinta yang seperti apa?”
“Kamu tidak mau?”
“Aduh, kenapa kesannya itu kamu selalu membela dia yang sangat menyebalkan?”
“Mungkin karena yang terakhir teramat berharga.”
“Aku tak perlu menjawab. Kamu sepertinya tahu tentang kebodohan-kebodohan yang semakin aku menikmatinya. Yang tak memperdulikan apa pun.”
“Aku takut. Takut nanti mendapatkan pendamping, namun aku belum bisa melupakan kenangan.”
“Berdoa, semoga jodoh kita nanti adalah orang yang sangat baik, yang meghapuskan semua rasa untuk kenangan. Aku sudah membuktikan. Semua itu bisa dilalui. Aku telah membuang kenangan. Bahkan ketika menawarkan macam-macam aku tak tertarik. Karena kenangan yang terakhir lebih indah. Ia mengalahkan semuanya. Semuanya. Nah, aku sekarang takut tak bisa membuang kenangan itu seperti aku membuang yang lain.”
“Berdoa.”
“Bukankah itu nasihatku barusan untukmu.”
“Kita sedang beralan dalam kebodohan, dan kita sangat menikmati.”
“Selagi ada waktu.”
“Ketika bertemu dengan kenangan yang telah kamu buang, apa yang akan kamu lakukan.”
“Ngobrol, ngopi, berteman. Namun kenangan yang tak tau diri itu menginginkan hal lain, hal lebih yang sungguh hanya ada dalam angannya saja. Segera kumasukkan dalam tempat sampah saja. Membatalkan. Malas sekali rasanya. Bertemu untuk tujuan yang berbeda.”
“Jadi memang benar, aku tak bisa menyamakan kenangan yang akan kamu buang dengan kenangan yang masih aman ku simpan. Tapi aku takut dengan kenangan indahmu yang membuat terlihat semakin bodoh itu.”
“Selagi ada waktu, sayang.”
Ada alasan untuk bertemu. Al, aku minta film koreanya donks. Eh, kamu salah satu kenangan yang masih aman ku simpan. Meski sekadar untuk bercerita, tak untuk kumiliki kembali.
Hai Al, selamat pagi. Apakah kamu masih setampan Dae Wong. Dapat salam dari Kim Tae Wi *kecup jauh.