Pindah



Welcome Februari...

Banyak agenda yang ingin kulakukan bulan ini. Tentang Februari yang basah, angka 23 tepat usia 23 dan lainnya. Besok mulai kerja. Ye ye ye...

“Mau tak mau kita harus mencari hunian baru yang lebih lama.”

“Ya, setelah jauh melangkah kemudian menemukan tempat tinggal baru, masih saja ada keinginan untuk pulang. Hanya saja kita bertemu kecewa karena rumah lama sudah ada penghuni baru.”

“Tak perlu kembali pulang. Jangan pernah berulang menginjakkan kaki pada halaman rumah yang sama, apa lagi memasukinya. Rumah yang sama, jika kita mendiaminya kembali pasti tetap berbeda. Ah, aku tak usah banyak bicara pun kamu sudah tahu maksudnya. Bukankah dulu sekali kamu pernah melakukan hal itu. Selanjutnya apa yang terjadi? Kamu juga meninggalkan rumah itu lagi. Dengan luka yang semakin dalam, dengan menyeret perlahan kaki yang kian berat untuk berjalan.”

“Pindah rumah itu memang menyebalkan. Tapi percayalah. Semakin lama menempatinya, pasti akan semakin betah.”

Selamat berpindah, semoga tempat yang baru lebih menyenangkan. Seperti halnya malam-malam meninggalkan sebuah rumah dan entah kapan akan kembali mengunjungi, karena penghuni baru telah meninggalinya.

Semua pergi. Sepi.

Selamat datang di rumah yang baru. Hai Mas R...

“Jika kita melewati batas-batas ini, maka kita akan kehilangan. Kehilangan pertemanan. Berteman itu lebih awet, lagian kita tak perlu susah payah mendalami satu sama lain.”

Satu persatu menghilang, satu persatu yang baru datang. Semoga...