Periodisasi dan Kronoligi Sejarah, di dalam Ilmu Sejarah/ Kronoligi Periodization and History, in the History of Science

Periodisasi dan Kronoligi Sejarah, di dalam Ilmu Sejarah

(sumber/ source:: Nur, Ali. Modul Bahan Ajar Sejarah. Ponorogo: MGMP Sejarah.)

I) Periodisasi Sejarah. Periodisasi sejarah disebut juga babakan waktu atau pembagian waktu (waktu sejarah dibagi-bagi, dihimpundan disusun dalam beberapa babak), penzamanan (membagi dalam beberapa zaman), serialisasi 9dari bahasa inggris serialization, serial artinya babak). Sedangkan Moh. Yamin menyebutkan dengan istilah ‘kurun’ yang artinya babakan waktu atau penjamanan. Periodisasi adalah pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau yang sangat panjang menjadi beberapa zaman. Adanya periodisasi dalam sejarah disebabkan oleh: pertama, ruang lingkup sejarah sangat luas (banyak), sebanyak jumlah umat manusia yang ada; kedua, jangka waktu sangat laam, selama sejarah umat manusia sendiri; ketiga, bidang dan aspeknya juga sangat banyak, sebanyak seperti alam cita-cita, peradaban, kebudayaan dan agama yang dianutnya. Untuk mengerti gambaran alam yang sangat luas ini, para ahli mencoba menguraikan membangi dan mengolongkan dalam bentuk periodisasi. Periodisasi dalam sejarah memiliki ciri sebagai berikt: pertama, setiap zaman atau babakan merupakan satu komponen yang mempunyai ciri khusus dan merupakan satu kebudayaan untuk jangka waktu tertentu; kedua, hubungan antara zaman yang satu dengan zaman yang lainnya ditandai dengan peristiwa penting yang dijadikan sebagia tonggak sejarahnya. Tujuan para ahli membuat periodisasi dalam penulisan sejarah sebagai berikut: mempermudah dalam mempelajari sejarah, melakukan penyederhanan cerita, memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan, mengkasifikasi isi sejarah. Dalam membuat periodisasi dalam sejarah, ada banyak factor yang dapat digunakan sebagai dasar. Di bawah ini merupakan contoh periodisasi sejarah diantaranya:
1) periodisasi atas dasar kronologis: zaman kuno, zaman pertengahan (madya), zaman baru, zmana modern.
2) periodisasi atas dasar dinasti: sanjaya-wangsa, syailendra-wangsa, isyana-wangsa, rajasa-wangsa, dan seterusnya.
3) periodisasi atas dasar agama: zaman sebelum masehi, zaman sesudah masehi. Atau bisa sebagai berikut: zaman animise-dinamisme, zaman hindu, zaman islam, dan seterusnya.
4) periodisasi atas dasar ekonomi: zaman ekonomi keluarga, zaman ekonomi kota, zaman ekonomi Negara, dan sebagainya.
5) periodisasi atas dasar pembagian kerja: zaman berburu dan mereamu, zaman peternakan, zaman pertanian, zaman industry, dan sebagainya
6) periodisasi atas dasar teknologi pembuatan alat: zaman palaoelithikum (zaman batu tua), zaman mesolithikum (zaman batu madya), zaman neolithikum (zaman batu baru), zaman logam (zaman perunggu dan besi).
7) periodisasi atas dasar produksi atau kebendaan menurut Karl Mark: masa perbudakan, masa feudal, masa borjuis modern atau kapitalisme modern. Masa masyarakat tanpa kelas.

II) Periodisasi Sejarah Indonesia
1) masa pra sejarah Indonesia. Masa pra sejarah dimulai dengan munculnya bumi dan manusia purba serta berakhirnya pada masa datangnya pengaruh agama hindu budha. Pada masa ini kita pelajari adalah alat yang dihasilkan, kehidupan social, ekonomi, teknologi budaya, maupun kehidupan kepercayaan manusia purba di Indonesia.
2) masa pengaruh hindu-budha. Pegaruh hindu-budha mulai terjadi abad IV Masehi yang ditandai dengan berdirinya kerajaan di Kalimantan timur dan berakhir pada abad XVI yang ditandai dengan runtuhnya kerajaan Majapahit. Pada masa ini kita mempelajari perkembangan kerajaan hindu beserta hasil budaya dan kehidupannya.
3) perkembangan pengaruh islam. Pengaruh islam dimulai pada abad VII dan mencapai puncaknya pada abad XIII sampai abad XVI Masehi. Ditandai dengan berdirinya kerajaan samudra pasai di aceh dan kerajaan demak di jawa. Pada masa ini kita mempelajari perkembangan kerajaan islam beserta budaya dan kehidupannya.
4) perkembangan masa colonial di Indonesia. Masa colonial di mulai dengan kedatangan bangsa barat (Portugis, Spanyol, Belandan, Inggris) sekitar awal abad ke XVI Masehi.
a) Pelaksanaan kolonialisme dan imperalisme di Indonesia dibedakan menjadi: pertama, penetrasi dan penjajahan VOC  yang berlangsung tahun 1602-1800; kedua, penjajahan pemerintah colonial belanda pada tahun 1811-1816, pada masa ini diselingi pelaksanaan penjajahan Inggris pada tahun 1811-1816.
b) penyebaran agama katolik protestan
c) terjadinya perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah untuk menentang pelaksanaan kolonialisme dan imperalisme.
5) pergerakan nasional di Indonesia. Kebangkitan nasional bangsa Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei 1908 yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo kemudian mencapai puncaknya pada waktu dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Lahirnya organisasi pergerakan nasional pad dasrnya memiliki tujuan yang sama untuk mencapai kemerdekaan dan terlepas dari segala bentuk penjajahan.
6) Kolonialisme Jepang. Kolonialisme Jepang dimulai pada tahun 1942 sampai tahun 1945. Pada masa ini jepang menerapkan system pemerintahan militer di Indonesia dan membubarkan semua organisasi pergerakan nasional. Oleh karena dalam melawan jepang bangsa Indonesia menggunakan berbagai cara, yaitu melalui gerakan legal, melalui gerakan illegal dan melalui perlawanan bersenjata sampai akhirnya Indonesia merdeka pada tahun 1945.
7) masa Indonesia merdeka, pada masa ini bangsa kita membentuk pemerintahan nasional yang berusaha membangun kembali seluruh aspek kehidupan bangsa kita yang telah dihancurkan oleh adanya penjajahan asing. Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang.


III) Kronologi dalam sejarah. Kronologi dalam sejarah adalah penyusunan peristiwa sejarah yang berdasakrna urutan waktu. Dengan kronologi maka peristiwa sejarah tidak terjadi melompat urutan waktunya. Oleh karena itu, dalam mempelajar sejarah agar kita mepadat pemahanan yang baik maka harus memperhatikan urutan kejadiannya. Penyusunan sejarah berdasarkan kronologi cenderung menggambarkan peristiwa sejarah terjadi hukum kausalitas atau sebab akibat. Maksudnya bahwa suatu perisitwa itu terjadi karena ada penyebabnya. Jadi konsep kronologi adalah penting dalam penulisan sejarah, sebab tanpa konsep tersebut penyusunan peristiwa sejarah akan menumbuhkan kerancaunan (anakronisme).