Dear Al,



Dear Al,

Datangmu yang tiba-tiba itu memang selalu tak terduga dan bikin mangkel tapi nyenengin. Nah lo?

Kamu tahu, meski hanya sebentar, ternyata kamu adalah air tawar penawar itu. Gemuruh hati ini belum padam, namun datangmu meredam sebentar. Terima kasih, meski sekarang kamu kembali menghilang dan entah kapan akan kembali menyapa.

Al, apakah kamu percaya? Jika yang mencintaimu dengan tulus hanyalah aku saja? yang tak mau tahu apakah kamu ‘jahat’? aku tahu semuanya tentang kamu yang katanya ‘tak baik’. Kamu juga tak boleh lupa, jika tak baik buat orang lain bukan berarti tak baik buat aku.

Kita sedang sama terluka, luka yang belum juga tertutup. Aku bukan menempatkan kamu sebagai pelampiasan, namun datangmu yang ajaib itu sudah sebagai penawar. Terima kasih, Taurus.