Mengetahui tentang Hiponatremia atau Hipernatremia, dalam Kesehatan
(sumber/ source:_.2012. Mengenal Hiponatremia. Jakarta: Kompas Edisi 15 Maret 2012.)
Hiponatremia barangkali terdengar asing di telinga orang awam. Padahal, kondisi ini bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Hiponatremia sebenarnya merupakan gejala akibat kadar natrium atau sodium dalam darah yang rendah atau konsentrasi unsure ini kurang dari 136 mEq/L. darah. Ada sejumlah factor yang memicu Hiponatremia. Factor tersebut di antarnaya kadar garam yagn terlalu banyak larut dalam air. Ini terjadi karena konsumsi air dalam tubuh terlalu tinggi. Jadi, jumlah ccairan yagn masuk ke dalam tubuh melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan cairan. Di sisi lain, asupan cairan yang terlalu sedikit bisa membuat Hiponatremia pada orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Sebagai contoh adalah penderita gagal ginjal. Oleh karena itu, anjuran untuk mengonsumsi cairan delapan gelas atau sekitar dua liter sehari jangan dianggap remeh. Hiponatremia memang bisa dialami semua orang. Namun, menurut First International Exercise Associated Hyponatremia Consensus Development Conference di Cape Town, Afrika Selatan, pada Maret 2005, wanita, atlet pemula, penari pelan, dan atlet yang memiliki berat badan rendah lebih berisiko terkena Hiponatremia. Kondisi tersebut bisa ditandai dari gejala letargi atau tertidur lelap, bisa bangun sebentar tetapi tertidur kembali. Dampak negatifnya, Hiponatremia bisa menyebabkan otot menjadi kaku, kejang, yang paling parah adalah koma. Perlu diketahui, Hiponatremia juga bisa terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati saat volume arah meningkat. Selain itu, kodisi ini juga bisa dialami oleh penderita ketidakstabilan ho0rmon antidiuretik. Kelainan fungsi hormone ini bisa terjadi akibat sejumlah penyakit, seperti meningitis, tumor otak, penyakit paru-paru, kanker paru, dan pancreas. Namun, kelebihan kadar galam dalam darah juga dapat berdampak negative. Hiponatremia atau gangguan akiabt kandungan natrium yagn terlalu tinggi dalam darah bisa terjadi karena dehidrasi parah. Perbaikan gaya hidup dapat menjadi langakh awal untuk menangkal Hiponatremia. Kosumsilah makanan yang mengandung garam yang cukup. Apabila usai berolahraga, anda disarankan tidak meminum air putih terlalu banyak. Konsumsilah air putih secukupnya setelah berolahraga. Kosumsi air putih berlebihan usai berolahraga bisa menyebabkan penurunan konsentrasi natrium dalam tubuh. Tubuh pun akan bereaksi dengan melalukan adaptasi dan menyebabkan air mengalir ke dalam sel otak dan menyebabkan pembengkakan. Pembengkakan ini bisa menimbulkan kejang, kerusakan otak permanen, atau bahkan kematian. Atlet dan para olahragawan diharapkan untuk berhati-hati usai melakukan latihan fisik agar terhindari dari Hiponatremia. Namun, jika ingin mengetahui menderita Hiponatremia atau tidak, anda bisa melakukan tes darah. Hiponatremia bisa terjadi juka anda mengalami muntah berkepanjangan atau berkeringat berlebiha, penanganan secara medis menjadi salah satu langkah bila Hiponatremia mulai parah atau akut. Langkah lainnya, usahakanlah konsumsi cairan tubuh yang sesuai dengan pengeluaran cairan dalam tubuh, niscaya, anda akan terhidar dari risiko Hiponatremia atau hipernatremia.