PLS SEBAGAI SISTEM



PLS SEBAGAI SISTEM

Pendidikan luar sekolah sebagai suatu sistem mempunyai elemen-elemen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

1.      Pengertian  Sistem
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari unsur atau elemen. Elemen merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Misalnya tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur yaitu bagian kepala, badan dan anggota badan.
Sistem merupakan komponen-komponen yang saling berkaitan. Jika salah satu komponen tidak berjalan maka akan menghambat dalam mencapai tujuan.

2.      Cakupan PLS
Kegiatan pendidikan luar sekolah mencakup program-program yang di organisir, dan direncanakan secara matang, serta program-program yang kurang direncanakan secara terinci. Program-program yang direncanakan Misalnya program paket A, B, dan C, Pendidikan anak usia dini melalui TPA dan play group (kelompok bermain). Program yang kurang terencana misalnya wirid-wirid di mesjid, penyuluhan pertanian, dll.
Pendidikan luar sekolah cakupannya sangat luas diantaranya dimulai dari pendidikan sedini mungkin, pendidikan untuk pemuda, dan pendidikan untuk orang dewasa.

3.      Sub-sub sistem dalam PLS
Menurut Sudjana (1991) PLS dapat dipandang sebagai suatu sistem. Yang berarti bahwa PLS memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen yang ada dalam PLS itu antara lain:
a.      Masukan mentah (Raw input) adalah warga belajar dengan berbagai ciri yang dimilikinya,
b.      Proses adalah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan bervariasi mulai dari pedagogi dan andragogi,
c.       Keluarga (out put) yaitu kuantitas lulusan yang disertai dengan kualitas perubahan tingkah laku yang didapat melalui kegiatan belajar membelajarkan. Perubahan prilaku ini mencakup kognitif, psikomotor dan afektif,
d.      Masukan sarana (instrumental input) meliputi kesluruhan sumber dan fasilitas yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan kegiatan belajar, termasuk tujuan program, kurikulum, pendidik (tutor, pelatih, maupun fasilitator), tenaga kependidikan lainnya, pengelola program, sumber belajar, media, fasilitas biaya dan pengelolaan program,
e.      Masukan lingkungan (environmental input) yaitu faktor lingkungan yang menunjang atau mendorong berjalannya program pendidikan, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan social seperti teman bergaul atau teman kerja, kelompok sosial, lingkungan alam seperti, iklim, lokasi tempat tinggal dsb,
f.        Masukan lain (other input) adalah daya dukung lain yang memungkinkan para peserta didik dan lulusan yang dapat menggunakan kemampuan yang telah dimiliki untuk kemajuan hidupnya. Masukan lain meliputi dana atau modal, lapangan kerja atau usaha, informasi, alat dan fasilitas, pemasaran, lapangan kerja paguyuban peserta didik (warga belajar) latihan lanjutan, bantuan eksternal dsb,
g.      Pengaruh (impact) menyangkut hasil yang di dapat oleh peserta didik dan lulusan.         Pengaruh ini meliputi:
(a) Perubahan tahap hidup yang ditandai dengan perolehan pekerjaan, atau berwirausaha, perolehan atau peningkatan pendapatan, kesehatan dan penampilan diri,
(b)   Kegiatan membelajarkan orang lain dalam memanfaatkan hasil belajar yang telah ia miliki, 
(c)          Peningkatan partisipasinya dlam kegiatan social dan pembangunan masyarakat, baik partisipasi buah pikiran, tenaga, harta benda dan dana