Efek Biologis yang Timbul oleh Radiasi Pengion, di dalam Fisika Kesehatan/ Biological Effects of Ionizing Radiation Arising by, at the Health Physics


Efek Biologis yang Timbul oleh Radiasi Pengion, di dalam Fisika Kesehatan

(Sumber/ source: Hani, Ahmadi Ruslan.2007. Fisika Kesehatan.  Yogyakarta: Mitra Cendika Press.)

Radioterapi dengan sinar X, sinar gamma atau partikel isotop radioaktif pada hakikatnya tergantung pada energi yang diabsorbsi baik secara efek fotoelektris maupun efek kompton yang menimbulkan ionisasi pada jaringan. Akibat dari radiasi pengion ini dinamakan efek biologis. Efek biologis dibagi menjadi 2: efek somatis dan efek genetic. Pembagian efek somatis maupun efek genetis berdasarkan atas kerusakan sel jaringan yang ditimbulkan oleh radiasi pengion tersebut. Di dalam sel akan terjadi dua efek yang merusak, yaitu efek ionisasi dan efek biokimia. Pada efek ionisasi: pada sel terionisasi akan memancarkan elektron pada struktur ikatan kimia denga akibat terpecahnya molekul sel sehingga terjadi kerusakan sel. Pada efek biokimia: karena jaringan sebagian besar terdiri dari air, radiasi pengion akan menyebabkan molekul air terpecah menjadi ion H+ dan OH-, serta atom netral J dan OH (faseradical), yang sangat mudah mengalami reaksi kimia. Molekul yang jaringan yang terpecah ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan. Dalam efek somatis ini, besarnya energi yang diabsorbsi berkaitan dengan respon/ sensitivitas jaringan terhadap radiasi. Urutan menurun sensitivitas jaringan terhadap radiasi adalah: sumsum tulang dan sistem hemopoetik, jaringan alat kelamin, jaringan alat pencernaan, kulit, jaringan ikat, jaringan kelenjar, tulang, otot, dan urat saraf. Pada efek somatic yang ditimbulkan oleh radiasi pengion terutama terlihat kelainan pada tubuh, yaitu:
1)      Terhadap kulit; timbul dermititis akut, dermatitis khronika dan late effect daripada dermatitis akuta.
2)       Terhadap mata: menimbulkan konjungtivitis dan keratitis. Lensa mata sangat radiosensitive, sehingga penyinaran 400-500 rad menimbulkan katarak.
3)      Terhadap kelamin: dosis 600 rad menimbulkan sterilisasi (testis lebih sensitive dari pada ovum). Pada dosis rendah dapat menimbulkan mutasi gen dan kelainan pada keturunan. Sedangkan pada wanita hamil akan terjadi kematian foetus atau menimbulkan anomaly/ kelainan.
4)      Terhadap paru-paru: menimbulkan batuk, sesak nafas dan nyeri dada serta fibrosis pada paru.
5)      Terhadap tulang: menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang serta osteoporosis.
6)      Terhadap saraf: timbul myelitis dan degenaris jarngan otak.
7)      Penyakit radiasi: demam, rasa lemah, kurang nafsu makan, nausea (mual), nyeri kepala dan mudah mencret.
8)      Efek genetik: terjadi mutasi gen diperkirakan pada dosis 25-150 rem.