Makalah Studi Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu ajakan baik bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun kelompok. Tujuannya adalah supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Dengan demikian maka esensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk keuntungan pribadinya sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah.
Dewasa ini, sebagai manusia harus berkembang menjadi lebih baik. Perkembangan diri terhadap pengetahuan islam yang bertambah diperoleh melalui dakwah. Seseorang yang telah dewasa mempunyai tanggung jawab atas keagamaannya, yaitu dengan cara dakwah.
Memulai dakwah haruslah melalui sebuah perencanaan. Agar dakwah yang dilakukan berhasil harus memperhatikan subjek dakwah, objek dakwah, lingkungan dakwah, alat-alat dakwah dan tujuan dakwah. Kelima unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Makalah ini membahas tentang perencanaan dakwah yang dilakukan di daerah. Alasan penulis melakukan perencanaan dakwah ini adalah untuk membahas perencanaan dakwah dengan sasaran generasi muda. Tujuannya untuk menanamkan tanggung jawab generasi muda tentang tugasnya di masa depan, yaitu berdakwah.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sajakah faktor-faktor dalam perencanaan dakwah?
2.      Bagaimana perencanaan dakwah yang dilakukan di daerah?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor dalam perencanaan dakwah.
2.      Untuk mengetahui perencanaan dakwah yang dilakukan di daerah.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Faktor-Faktor dalam Perencanaan Dakwah
Dalam merencanakan proses dakwah perlu memperhatikan interaksi sosial yang membawa keberhasilan dakwah. Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran: 104 yang artinya adalah:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
            Firman Allah tersebut adalah landasan dari proses kegiatan dakwah dan penerangan agama dilaksanakan dalam masyarakat berbagai lapisan. Di dalam proses kegiatan dakwah itu terdapat beberapa faktor pedagogis yang terencana sehingga menyebabkan kegiatan dakwah berlangsung dengan baik.
            Faktor- faktor dalam perencanaan dakwah adalah sebagai berikut:
1.      Subjek dakwah.
Faktor ini sangat penting karena merupakan kuncinya dakwah. Di tangan subjek dakwah, akan diketahui keberhasilan atau kegagalan dari sebuah kegiatan dakwah. Oleh karena itu, subjek dakwah mempunyai ciri-ciri dan persyaratan psikologis yang sangat kompleks. Subjek dakwah dikenal juga dengan nama da’i atau muballigh.
2.      Objek dakwah.
Objek dakwah adalah manusia yang dibimbing menjadi manusia beragam sesuai dengan tujuan dakwah. Objek tersebut dilihat dari aspek psikologis memiliki variabelitas yang luas dan rumit, menyangkut pembawaan dan pengaruh lingkungan yang berbeda yang menuntut pendekatan yang berbeda-beda pula.
3.      Lingkungan dakwah.
Lingkungan dakwah adalah faktor yang besar pengaruhnya bagi perkembangan sasaran dakwah baik bersifat individu maupun kelompok manusia serta kebudayaan.


4.      Alat dakwah.
Alat dakwah disebut juga media dakwah. Faktor ini dapat mempengaruhi kelancaran dakwah.
5.      Tujuan dakwah.
Tujuan dakwah adalah faktor yang menjadi pedoman arah proses yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten.

Namun dalam prosesnya faktor-faktor tersebut diperlukan adanya sistem interaksi dan komunikasi yang mantap dan terarah secara sistematis dan konsisten sehingga terbentuklah pola hubungan yang bersifat interaksional (saling pengaruh mempengaruhi satu faktor dengan yang lainnya) yang dapat digambarkan sebagai berikut.


 











B.     Perencanaan Dakwah yang Dilakukan di Daerah
Perencanaan dakwah dalam ini terjadi di daerah saya, yaitu Jepitu, Girisubo, Gunung Kidul. Lingkungan di daerah saya, agama islam sudah dikenal dengan baik karena penduduk paling dominan adalah beragama islam. Perencanaan yang saya lakukan adalah dengan sasaran atau objek dakwah generasi muda.
Di daerah saya ada kegiatan pengajian dilakukan setiap malam jumat. Sistem yang digunakan adalah dari rumah ke rumah. Disayangkan dalam kegiatan pengajian ini yang mengikuti hanyalah remaja putri. Remaja putra sesungguhnya sangat banyak, tetapi mereka enggan mengikuti pengajian malam jumat. Mereka lebih senang nongkrong atau bermain gitar saja.
Dari uraian singkat yang telas saya jelaskan, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi masalah paling dominan yang dihadapi dalam perencanaan dakwah ini adalah kondisi objek dakwah. Perencanaan dakwah yang saya lakukan adalah sebagai berikut.
1.      Subjek dakwah
Subjek dakwah yang dipilih adalah da’i atau muballiq yang dalam penyampaian dakwahnya menyenangkan, mudah dipahami dan tidak seperti menggurui. Jadi objek dakwah diajak bersama-sama untuk mengetahui informasi keagamaan yang belum diketahui dengan cara subjek dakwah memposisikan sebagai teman. Bukan seperti guru dan murid. Ketika subjek dakwah itu bersikap seperti guru yang serba tahu, maka objek dakwah akan bosan mendengarkan ceramahnya. Berbeda jika subjek dakwah melibatkan objek dakwah untuk istilahnya adalah “belajar bersama”, jadi objek dakwah merasa semangat untuk mendengarkan ceramah dari subjek dakwah tersebut.
Muballiq juga harus mengetahui apa yang berkembang saat ini dan info terbaru tentang apa saja. Hal tersebut penting karena agar dalam penyampaian dakwahnya utuh. Utuh yang dimaksudkan adalah tidak hanya bicara, tetapi juga menerapkan dengan contoh realita yang ada.
Pola kebijakan dakwah dalam perencanaan dakwah ini adalah khusus untuk generasi muda, maka sebagai subjek dakwah disamping untuk penanaman aqidah yang benar, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
a.       Masalah pergeseran nilai terutama yang menyangkut masalah akhlaq (erosi akhlaq)
b.      Penyadaran tentang makna dan peran mereka di masa depan, termasuk tanggung jawab keberagamaannya (dakwah)
c.       Pengembangan model-model pendekatan dakwah sesuai dengan tingkat kematangan jiwa mereka (bila memungkinkan diadalkan penelitian uji coba khusus)

2.      Objek dakwah
Objek dakwah yang dipilih adalah generasi muda. Remaja putri sudah mengikuti kegiatan dakwah dengan baik. Maka  objek dakwah yang ditekankan disini adalah untuk menyadarkan remaja putra agar juga mau mengikuti kegiatan dakwah.
Perencanaan awal untuk objek dakwah adalah dengan memberikan undangan baik dengan kertas undangan atau yang saat ini lebih praktis adalah melalui sms (short message service). Mereka (objek dakwah) diajak berkumpul di suatu rumah yang pada saat itu mendapat giliran pengajian keliling. Kemudian subjek dakwah dengan kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya menyampaikan materi dakwahnya.

3.      Lingkungan dakwah
Lingkungan dakwah sudah mendukung. Terbukti dengan terbukanya bagi pemilik rumah untuk menyediakan rumah mereka untuk pengajian keliling (dakwah) yang selama ini berjalan. Selain itu, bagi mereka yang rumahnya belum pernah dapat giliran pengajian keliling (dakwah) meminta agar rumah mereka dipakai. Mereka dengan kesadaran memberikan minum dan makanan kecil. Lingkungan dakwah ini sangat mendukung kegiatan dakwah yang berlangsung.

4.      Alat dakwah
Objek dakwah dalam perencanaan ini adalah generasi muda. Generasi muda sekarang banyak yang membantah dan enggan hanya mendengarkan saja, maka cara penyampaian dakwah memerlukan alat atau media agar menarik minat objek dakwah. Misalnya jika tema dalam dakwah adalah tentang ‘bersyukur’. Subjek dakwah menyiapkan video tentang kehidupan anak-anak jalanan atau orang-orang yang kesulitan dalam menghadapi kehidupan ini. Bisa pula dengan menyajikan video orang cacat yang semangat dalam menghadapi hidup dan bisa berprestasi.
Video yang ditampilkan tersebut dapat menarik minat objek dakwah dan juga menanamkan sikap selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki selama ini. Mereka (objek dakwah) juga bisa termotivasi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk hidup mereka. Tidak hanya nongkrong atau bermain gitar saja. Dalam hati mereka bisa tertanam keyakinan bahwa orang yang cacat saja bisa berprestasi, maka mereka yang mempunyai kondisi jasmani utuh juga harus lebih berprestasi.
Dalam kesempatan ini, peran subjek dakwah sangat penting, yaitu memotivasi para generasi muda untuk berprestasi dengan melalui jalan dakwah. Mengingatkan mereka pula, bahwa mereka mempunyai tanggung jawab keagamaannya, yaitu berdakwah.
Alat yang dibutuhkan tidaklah terlalu rumit. Bisa dengan menggunakan laptop dan menonton video bersama-sama atau dengan menggunakan VCD player untuk menonton video tersebut.

5.      Tujuan dakwah
Tujuan dari kegiatan dakwah ini adalah agar generasi muda, khususnya remaja putra yang ada di daerah saya mau mengikuti kegiatan pengajian (dakwah) yang diadakan. Di khususkan remaja putra karena remaja putri sudah mempunyai kesadaran untuk mengikuti segala apapun kegiatan yang berhubungan dengan keislaman ataupun dakwah.
Adanya perencanaan dakwah ini adalah untuk menjadikan generasi muda berjiwa islami dan mau serta mampu berdakwah untuk orang lain. Hal ini sesuai dengan tugas mereka di masa depan yaitu tanggung jawab keagamaan dengan cara berdakwah.

Harapan dari penjelasan tersebut, perencanaan dakwah yang saya lakukan di daerah saya akan berhasil. Menjadikan generasi muda, baik remaja putri maupun remaja putra untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman islam dan nantinya dapat mengembangkan dengan cara berdakwah.







BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Faktor- faktor dalam perencanaan dakwah terdiri dari subjek dakwah, objek dakwah, lingkungan dakwah, alat dakwah, dan tujuan dakwah. Agar suatu dakwah berhasil dengan baik, maka kelima faktor tersebut harus berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Perencanaan dakwah yang dilakukan di daerah saya yaitu:
1.      Subjek dakwah atau muballiq harus berpengetahuan luas, tidak menggurui, bisa menerapkan apa yang ia bicarakan dengan realita yang ada saat ini.
2.      Objek dakwah adalah generasi muda, baik remaja putra maupun remaja putri. Objek dakwah ini ditekankan pada remaja putra yang sangat sulit diajak untuk mengikuti kegiatan pengajian (dakwah).
3.      Lingkungan dakwah yang ada sudah sangat mendukung kegiatan dakwah yang akan dilaksanakan.
4.      Alat dakwah yang digunakan berupa laptop atau VCD player yang digunakan untuk menonton video. Video tersebut berisi tentang motivasi untuk menjadi lebih baik dan bersyukur dengan apa yang dimiliki selama ini.
5.      Tujuan dakwah adalah untuk menjadikan generasi muda berjiwa islami dan mau serta mampu berdakwah untuk orang lain. Hal ini sesuai dengan tugas mereka di masa depan yaitu tanggung jawab keagamaan dengan cara berdakwah.