Suatu saat nanti, hari libur akan menjadi hal yang ditunggu. Suatu hari nanti, juga akan merindukan aktivitas seperti pagi ini: masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, ngakak tertawa bersama. Karena mulai besok, bisa saja nasib ini membawa perubahan. Tentang aktivitas yang dimulai pukul tujuh pagi. Sampai bertemu Sabtu-Minggu (yang bisa saja kugunakan untuk pulang mengunjungi orang tua).
Beberapa hari lalu, aku melihat nasib sudah akan menggiring teman-teman pada jalan yang dari awal ingin juga kulalui. Tapi ternyata tak semudah itu. Aku memilih jalan yang lainnya. Semoga suatu saat nanti juga akan melewati jalan itu. Ini bukan masalah menghilangkan identitas. Dan sungguh, dalam kondisi apapun aku menikmati diriku yang sekarang.
Proofreader di Bentang Pustaka, masih. Ini masih menjalani proses editing naskah. Dengan Pedoman Selingkung yang aduhai tebal juga KBBI yang tau lah, tebalnya seperti apa. Semoga freelance ini berlanjut. Amiin...
Untuk nulis online, aku belum menghubungi lagi. Belum bisa konsisten dan yang jelas saat ini masih jaga ujian yang nggak jelas itu (tapi uangnya jelas banget di depan mata). Ha ha ha...
Nulis novel? BELUM!!!!! Padahal sudah ditagih (dan aku pura-pura cuek). Oh, Tuhan!
Beberapa hari lalu tes lagi. Editing naskah digital, editing naskah tulis dan jawab pertanyaan ini itu. Untungnya malam-malam belajar EYD. Sampai bertemu besok, di kantor. Amiin...
Ngeles, okesip. Minta order ya temans.
Ayo nulis jangan malas.
Dear,
Meskipun sekarang aku belum memakai seragam idaman. Mungkin kapan-kapan akan tiba masa itu. Seperti masa yang ingin aku tapaki jejaknya. Tunggu suatu hari aku akan membawakan apa yang selama ini diinginkan.
Selamat Hari Minggu. Mari berkencan dengan buku sebelum memancing.
Dan, kadar rindu ini tak sampai satu bulan. Sampai bertemu, kapan-kapan. Bukankah jodoh itu tak ke mana. Tak lari gunung dikejar. Jodoh pasti bertemu. Sampai jumpa, cinta.