Tahap Evaluasi, di dalam Diagnosa Keperawatan/ Evaluation stage, in the Nursing Diagnosis


Tahap Evaluasi, di dalam Diagnosa Keperawatan
(Sumber/ source: Rosjidi, Cholik Harun.2012.Proses Keperawatan.Ponorogo.)
 (Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana perawat memastika bahwa hasil yang diharapka telah dicapai. Evaluasi tampak sama seperti tahap pengkajian namun terdapat perbedaan yang penting. Evaluasi berfokus pada ketepatan perawatan yang telah diberikan dan kemajuan atau kemunduran pasien terhadap hasil yang diharapkan.
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu: intervensi => implementasi => respon dicatat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan hasil => revisi intervensi atau hasil.
Pada tahap evaluasi perawat membandingkan hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Tahap evaluasi untuk memutuskan atau memberikan penilaian. Tahap kelima dan fase “terakhir”. Identifikasi sejauh mana dan tingkatan apa bahwa tujuan telah tercapai. Kesimpulan evaluasi menentukan intervensi keperawatan, dihentikan, diulang atau dirubah.
            Pada tahap ini terdapat tiga komponen, yakni:
1.      Pencapaian kriteria hasil
Pencapaian hasil dengan target waktu merupakan standar untuk pengukuran. Lihat catatan rencana keperawatan untuk menentukan pencapaian kriteria hasil. Catatan perawat mencerminkan respon pasien terhadap tidnakan keperawatan dan memberikan bukti untuk mendukung pencapaian kriteria hasi. Apabila kriteria hasil telah dicapai maka masalah sudah teratasi dan jika kriteria hasil belum tercapai, perawat mengkaji kembali pasien dan merevisi rencana asuhan keperawatan.
a.       Menilai keefektifan tahap proses keperawatan
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kriteria hasil dapat terjadi di semua tahap proses keperawatan. Beberapa faktor yang diidentifikasi adalah:
                                            i.            Kesenjangan informasi yagn terjadi pada tahap pengkajian
                                          ii.            Diagnosa keperawatan yang salah identifikasi
                                        iii.            Instruksi keperawatan tidak mendukung kriteria hasil
                                        iv.            Kegagalan mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan
                                          v.            Kegagalan mengevaluasi kemajuan pasien.
b.      Revisi atau terminasi asuhan keperawatan, alternatif keputusan dapat berupa:
                                            i.            Mengakhiri rencana tindakan perawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan)
                                          ii.            Memodifikasi rencana perawatan (klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan).
                                        iii.            Meneruskan tindakan, pasien memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tujuan.
2.      Kesimpulan
a.       Evaluasi sering kali dilihat sebagai titik ahir, tetapi sebenarnya evaluasi adalah suatu cara memperbaharui asuhan keperawatan secara konstan.
b.      Tugas perawat saat evaluasi hasil adalah menentukan seberapa cocok situasi atau status pasien dengan situasi atau status pasien yang disetujui oleh pasien dan perawat.
c.       Evaluasi adalah cara untuk mengukur apakah pasien mencapai tujuan dan kriteria hasil dari rencana asuhan.